Rabu, 21 Juli 2010

I Know What You Did On.....

Bagi yang suka nonton film Indonesia tentunya sekarang lagi akrab dengan salah satu poster film baru yang lagi tayang di bioskop-bioskop di ibu kota. Poster dengan judul berbahasa Inggris yang lafal awalnya mengingatkan pada film treiler sukses dari Hollywood itu menurut saya sangat menyolok. Monggo  amati gambar yang disertakan pada postingan ini bagi yang tak suka film Indonesia dan belum melihatnya. 

Bukan karena ada kata facebook di sana, tapi adegan di atas tempat tidur dengan seorang laki-laki yang mencekik leher seorang wanita dengan tangan kiri  dan tangan kanannya mengangkat sebuah botol yang sepertinya siap dipukulkan. Itu membuat pikiran saya muter-muter melacak sebenarnya apa yang orang-orang itu lakukan. Bukan orang-orang yang tampak di poster, tapi orang-orang di balik hadirnya poster semacam itu. 

Saya berpikir ini adalah bagian dari maraknya aktifitas yang berangkat dari pikiran cabul. Aksi merekam adegan mesum, menyebarkan dan memberitakannya dengan gencar di media massa seperti yang belakangan heboh. Gambar itupun menunjukan aksi kekerasan yang tentu saja memperihatinkan, di tengah kondisi masyarakat yang rentan konflik. Walaupun prilaku  masyarakat kita pada kesehariannya memang demikian, rasanya tanggung jawab untuk meredam perlu jadi kesadaran orang-orang yang pekerjaannya melayani khalayak ramai, seperti pembuat poster film ini. Sebagaimana banyak dihimbau agar brita-brita kekerasan di media massa dikurangi.

Film ini sendiri konon bertema komedi. Saya belum menontonnya jadi tidak bisa bicara lebih banyak tentang film ini, namun sebagai penonton film yang sering dibuat kecewa oleh film-film lokal, rasanya film ini pun hanya menjual hal-hal yang remeh. Dan kalau membaca ringkasan ceritanya, sudah terbayang seperti apa isinya. Paling sekedar aksi-aksi konyol yang mengajak orang tertawa.

Saya tidak sedang menghasut agar orang tidak menonton film ini, rasanya ini sekedar ekspresi kegelisahan saya karena maraknya produksi film yang tidak hanya posternya yang tak ramah lingkungan, bahkan isinya pun meracuni remaja kita. Sebagai orang yang menganggap film termasuk barang penting, saya selalu berharap film yang beredar untuk konsumsi bebas bisa lebih peduli pada perbaikan-perbaikan mental penontonnya.

6 komentar:

johan mengatakan...

makasih dah mau mampir...lam kenal...selamat malam

Arif Chasan mengatakan...

koq hal cabul jadi lumrah ya?????
mending nonton i know what you did last summer (lagi)... hehehe...

Muhammad A Vip mengatakan...

Nontonlah, kita bisa dapat pengalaman dan tetaplah kritis

Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

wow gambarnya sadisme hehe :P
gak terlalu suka nonton :D

Umy Diary mengatakan...

cihuuy,,
tentang fb an lagii

Muhammad A Vip mengatakan...

Ria:hihihi