Kamis, 29 Juli 2010

Ketinggalan Kereta

Menjelang siang dua orang perempuan tampak riang memasuki stasiun kota dengan salah seorang darinya menggendong tas yang sangat besar. Menghampiri seorang petugas mereka tampak bercakap akrab.

"Mau ke luar kota, Mbak? Keretanya di sebelah situ, masih ada dua pemberangkatan lagi nanti jam setengah satu dan jam dua. Menunggunya di sebelah sana." Petugas itu menerangkan dengan ramah, dan dua perempuan itu pun tampak tambah riang. Mereka menuju loket, membayar tiket dan jalan-jalan menyaksikan suasana di stasiun yang mungkin sebelumnya tak pernah mereka datangi.


Saking asyiknya melihat-lihat suasana dan jajan ini itu mereka jadi lupa dengan waktu. Mereka kaget ketika mengetahui jarum jam saat itu telah menunjuk ke duabelas tigapuluh lewat. Mereka pun bergegas menuju peron dan kebingungan mencari di mana keretanya. Petugas yang tadi, menghampiri mereka dan mengatakan, "Itu keretanya baru saja berangkat. Nanti ada lagi jam dua, nunggunya jangan jauh-jauh, mbak!".

Dua perempuan itu cuma cengar-cengir, kemudian melangkah lagi menuju tempat makanan. Di dalam kafe mereka tampak asyik ngobrol sampai kembali lupa waktu. Kaget lagi, mereka langsung lari ketika mengetahui jam sudah menunjuk pukul dua tepat. Mereka berlari-lari diantara keramaian orang yang lalu-lalang.

Berdua mereka terus berlari-lari di peron mengejar kereta yang sudah bergerak siap meninggalkan stasiun. Satu orang yang hanya menenteng dompet tampak gesit melompat disongsong petugas yang telah menunggunya. Sementara yang satunya karena menggendong tas yang berat tertinggal di stasiun.
Perempuan yang tertinggal dan tampak kelelahan itu kini tertawa geli sendirian menyaksikan kereta yang terus menjauh. Orang-orang tampak bengong menyaksikannya, termasuk petugas stasiun yang mencoba menghampirinya.

"Kenapa mbak, kok jadi ketawa-ketawa?" tanya petugas itu heran.

"Begini pak! Yang mau pergi pakai kereta itu saya, temen saya itu cuma mengantar."

Petugas itu celingukan dan langsung garuk-garuk kepala.

11 komentar:

Sungai Awan mengatakan...

Kebanyakan dan keasyikan ngobrol jadi yo lupa segalanya gan

Muhammad A Vip mengatakan...

Betul juragan!

NURA mengatakan...

salam sobat
teman yg ngantar malah yg naik kereta.
keasyikan ngobrol sih,,
trims kunjungannya ke S.A

Muhammad A Vip mengatakan...

NURA:sama-sama

Unknown mengatakan...

wah, kebalik dong. hehee.

TUKANG CoLoNG mengatakan...

bentar lagi aku pulang ke bali, moga gag ketinggalan pesawat

om rame mengatakan...

hakhakhak...
ngikik beneran nih, keren sob kisahnya. sangat menipu, kirain endingnya mau ngasih pandangan apa gitu, ternyata bLa...bLa...bLa.

menjawab pertanyaan:
cuma aktifitas keciL-keciLan aja Om, di RW.08 keL.papanggo kec.tg.priok, LumayanLah kaLo bukan dimuLai dari kita sendiri siapa Lagi yang mau merhatiin mereka. hehehe...

Arif Chasan mengatakan...

hahaha......
koq bisa kebalik gitu!....
bener-bener lupa segalanya.... hehe..

Muhammad A Vip mengatakan...

Buat sang cerpenis yang menganggap terbalik, tentu saja.
Tukang colong: jalannya kalo begitu sendiri aja.
Om rame: makasih semuanya.
Arif: iya, tuh. dasar cewe hahaha

Sungai Awan mengatakan...

Makanya ta jangan ngobrol terlalu asyik.. Itulah akibatnya gan yo

Muhammad A Vip mengatakan...

iya nih! :D