Masa SMP, Masa Menentukan

Orang-orang ramai ribut tentang SMP. Konon dalam rangka bersih-bersih di Bulan Romadlon.  Barangkali juga dalam rangka HUT RI, soalnya di jalan-jalan banyak juga yang bersih-bersih tembok rumahnya yang sudah pada kotor. Macam-macam yang dibahas dan saya katakan saja semuanya menarik karena memang demikian. 

Konon kalau mengetik kata SMP di mesin pencari Google yang nongol kebanyakan sesuatu yang menyeramkan. Terus terang saya tak pernah melakukannya jadi tak bisa memastikan apa-apa. Namun dengan adanya bersih-bersih yang disemangati oleh  Program SEO Positif ini yang seram-seram katanya mulai tergusur, tapi sekali lagi itu katanya. Baguslah kalau kenyataannya begitu. Jadi benar-benar positif.

Sebagai manusia yang pernah hidup di masa SMP saya merasa  harus terlibat dalam hiruk-pikuk ini. Semoga tidak merunyamkan. Maklum, saya ini waktu SMP termasuk yang suka bikin runyam keadaan. Hehehe.

Masa Menentukan

Dalam khasanah agama ada sesuatu yang disebut dengan masa akil baligh. Masa ketika seorang anak dianggap telah mampu membedakan baik dan buruk, benar atau salah. Masa ketika seorang anak harus bertanggung jawab terhadap hidupnya. Masa ketika masa lalu telah cukup menjadi modal untuk menempuh perjalanan ke masa depan. Dan rasanya masa itu pertama kali hadir ketika kita ada di SMP.

Pengalaman saya, pada saat SMP lah saya mulai punya kesadaran tentang masa depan. Pada saat itu cita-cita yang sampai sekarang tak mati-mati timbul. Pada masa itulah kepribadian yang ada pada diri saya saat ini rasanya mulai terbentuk Saya banyak berpikir tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang  kelak saya akan kerjakan. Banyak yang saya baca dan imajinasi tak pernah berhenti menari siang dan malam.

Di sana saya mulai kenal banyak hal, dari musik rock, bintang film, majalah, novel dan banyak yang kini melingkupi keseharian saya. Hampir setiap hari baca majalah, mampir ke gedung bioskop, dengar musik dan cari novel baru.

Pada masa itu rasa peduli dengan masalah di masyarakat juga timbul. Saya ingat, pertama kali saya membuat artikel untuk majalah adalah ketika saya duduk di SMP tingkat satu. Saya menulis tentang Ekstra Show, yaitu nonton murah di bioskop setempat setiap sabtu siang yang selalu diserbu anak-anak sekolah. Saya juga mulai kritis dengan banyaknya kejanggalan dalam kehidupan di masyarakat yang dianggap wajar. Saya banyak bertanya dan selalu tidak puas dengan jawaban yang ada.

Masa ini harus disadari oleh orang  tua yang memang bertanggungjawab sebagai pihak yang sudah lebih dahulu mengalami banyak hal. Anak remaja biasanya suka membantah, lebih senang berada jauh dari orang tua, saya pikir hal ini karena mereka mulai kritis dengan keadaan. Banyaknya larangan bagi mereka yang mulai tahu orang tuanya penuh kesalahan justru akan meningkatkan perlawanan. Pengekangan beresiko besar, pembebasan juga berbahaya.

Tentu banyak sekali kiat yang bisa dipelajari. Saya di sini hanya sekedar ikut meramaikan suasana saja. Semoga harapan bagi perbaikan mental anak bangsa terutama generasi mudanya tidak sekedar keinginan di mulut, tapi jadi upaya yang terus-menerus dicarikan jalan terbaiknya. Ayo siapa saja yang peduli kepada anak SMP, ikut posting tentang SMP ini ya. Apa saja, SMP: Sekolah Mencari Pacar atau SMP: Sekolah Manggul Pacul yang penting positif.

Terimakasih buat semua yang menginformasikan program ini. Mas Attayaya, Mbak Reni, Mbak Ria, Mbak Fanny dan lainnya.