Jumat, 18 Februari 2011

Kue Moho

Semalam saya menghadiri acara Kuliah Umum tentang Asal Usul Kecerdsasan Manusia di Freedom Institute Jakarta. Sebelum acara yang jadwalnya mulai jam tujuh malam oleh penyelenggara disediakan kue-kue yang entah apa saja jenisnya karena ketika saya ikut ambil bagian rebutan makanan tinggal ada Bika Ambon dan Kue yang di kampung saya disebut dengan Moho. Untuk Bika Ambon saya sangat antusias untuk mengambilnya karena itulah jajanan favorit saya sejak balita. Dulu saya menyebutnya Ambon begitu saja. Sedang Moho atau Kue Moho walaupun enak tapi warnanya yang merah kurang membuat saya bergairah. Dan semalam saya cuma dapat Kue Moho satu karena keburu habis.


Saya bercerita Kue Moho di sini bukan karena saya bisa membuat kue itu atau saya jualan online dan sedang memasarkan, tapi lebih karena saya punya pengalaman lucu yang berkaitan dengan kue yang sejenis Bakpau ini. Atau ini memang Bakpau dengan model yang tidak mengembang seperti lazimnya bakpau khas Cina. Sebab isinya sama yaitu kacang hijau dan bahannya juga mungkin sama. Cara pembuatannya juga sepertinya sama, dengan dikukus. Setidaknya ini Kue Moho yang saya kenal, sebab ketika saya coba buka lewat mesin pencari Google yang muncul macam-macam.

Cerita lucu itu adalah cerita yang sampai sekarang bagi teman-teman sekolah saya di MI (Madrasah Ibtidaiyah) atau setingkat SD seperti tak terlupakan. Dalam banyak kesempatan bertemu kawan lama cerita ini selalu muncul bahkan banyak orang-orang yang tak ikut mengalami cerita ini pun seakan mengalaminya pula dulu. Ceritanya begini: waktu itu kira-kira kelas tiga, dalam sebuah pelajaran yang saya tidak ingat, seorang guru yang waktu itu duduk di meja saya bertanya dengan caranya yang dibikin akrab kepada anak-anak tentang hal-hal yang terkait dengan agama, mungkin pelajaran Aqidah Akhlaq. Setelah saya dan kawan sebangku saya yang waktu itu jumlahnya empat sampai lima orang pertanyaan dilanjutkan ke belakang. Di belakang saya seorang kawan bernama H ditanya : Nabi Adam di sorga tidak boleh makan apa? dan karena tidak bisa menjawab maka yang duduk di kanan kirinya mulai pada ribut membantu. Dan dari salah satu bisikan yang kemudian jadi jawaban adalah Moho. Pastinya pada saat itu semua tertawa, dan sejak saat itu peristiwa tragis yang menimpa seorang kawan itu benar-benar melegenda.  

Entah bagaimana perasaan kawan saya itu setiap kali melihat atau memakan kue yang sepertinya sudah jarang ini. Yang jelas bagi saya atau beberapa kawan Kue Moho benar-benar dekat di hati walaupun jarang memakannya. Saya sendiri rasanya tak lebih dari tiga kali memakannya. Karena disamping warnanya yang biasanya merah saya tak suka, di rumah saya tak pernah ada dan sepertinya jarang saya temui.   Dan mungkin saudara sekalian punya pengalaman yang lebih menghebohkan berkaitan dengan jajanan atau makanan di masa lalu.




16 komentar:

andinoeg mengatakan...

kirain manusia homo :-D

Belum pernah makan, enak ya?

Lidya mengatakan...

namanya aneh ya kue moho :)

Muhammad A Vip mengatakan...

Andi:hahaha
Lidya:demikianlah

Rela Rahmah mengatakan...

kue moho itu mirip bolu kukus?

Islam is beautiful mengatakan...

enak loh mas wong dulu waktu kecil saya suka banged kue itu.. kalo sekarang, enggak doyan sih he he...

niee mengatakan...

sekilas tadi kirain MAHO, hehehe..
wuih mas aku sama sekali belum pernah makan malahan.. jadi pingin deh, secara gitu kue yang gak dibolehin nabi Adam buat dimakan, hahahahaha

fanny mengatakan...

gambarnya dong kayak apa?

Rawins mengatakan...

hahah suer, tadi aku bacanya kue maho, gan...

the others.... mengatakan...

Harusnya gambar kue moho ditampilin juga... agar yang belum tahu jadi tak bingung :)

the others.... mengatakan...

Wah dah lama aku gak lihat kue moho.

Sungai Awan mengatakan...

kunjungan balasan.
opo kuwi ke moho mas
aku baru dengar

joe mengatakan...

wah baru pertama kali dengar namanya, kok agak aneh ya namanya

attayaya_alam mengatakan...

jadi pengen lihat dan mencobanya

Muhammad A Vip mengatakan...

takuya:kalo lihat di Google ada gambar bolu kukus segala, tapi setahuku tidak
Islam:kenapa sekarang gak suka?
niee:menurut saya ini bakpao jawa deh.
Fany:masak gak tau, tapi saya cari di Google juga gak ada yang sesuai dengan pengetahuanku
Rawins:kue Maho?
Mbak Reni:mestinya sih
Tomo:hahaha
Joe:memang, saya pikir juga ini kue yang tak memasyarakat tapi di google banyak ulasannya.
attayaya:sudah jarang kayaknya.

Gaphe mengatakan...

koq sampe segitunya yah si Moho ini.. tapi saya nggak tau itu kue bentuknya kayak gimana, rasanya kayak apa..

denger ceritanya malah jadi males makan. hehehe

Muhammad A Vip mengatakan...

Gaphe:kaya bakpao tapi gak mengembang.