Rabu, 09 Maret 2011

Magis dari Batuan

Saya sebenarnya tidak begitu paham apa yang dimaksud dengan magis. Saya pakai kata magis di sini karena yang saya bahas di sini sebuah pameran lukisan yang tajuknya "Titik Magis". Sebuah pameran yang di selenggarakan di Galeri Nasional  dari tanggal 4 - 11 Maret 2011. Pameran yang menampilkan karya lukis khas dari Bali-Mashab Batuan, lukisan yang konon tumbuh di desa Batuan, kabupaten Gianyar, Bali.


Lukisan: I Wayan Diana

Mengingatkan pada gambar-gambar yang terpahat di dinding candi Borobudur, demikianlah ketika pertama kali saya melihat salah satu lukisan yang berwarna hitam putih yang kini tengah dipamerkan. Lukisan-lukisan di bidang kanvas yang kini di pajang di dinding galeri adalah generasi baru dari seni lukis Batuan yang menurut catatan dikembangkan sejak tahun 1930-an. Karena sebelumnya jenis lukisan ini berukuran kecil, hanya sekitar sejengkal atau dua jengkal tangan yang dikerjakan di sebidang kertas.

Awalnya adalah pada tahun 1931, ketika dua antropolog Margaret Mead dan Gregory Bateson datang ke Bali. Pada tahun 1936 dengan tendensi melakukan penelitian psikologi budaya, mereka meminta para pelukis Batuan untuk mengekspresikan segala yang ada dalam pikiran dan perasaan ke atas bidang gambar. Di sanalah muncul potret kehidupan sehari-hari  yang sepertinya menjadi ciri khas lukisan Batuan. Di mana pada sebidang kertas berukuran kecil bisa hadir banyak cerita dan suasana.

Lukisan-lukisan yang tampak detil dengan kerapatan ruang yang optimal ini memang memiliki aura yang sangat kuat, yang dalam istilah Bali disebut taksu. Mengamati bidang kecil--dalam pameran ini lukisan yang berukuran kecil pada kertas dipajang berdampingan dengan lukisan berukuran besar pada kanvas--yang menampilkan gambar yang hidup saya seperti terserap masuk ke dalamnya. Bahkan untuk lukisan dengan tema-tema yang aktuil dan populer dengan sentuhan humor yang menghadirkan warna-warni seperti lukisan anak-anak detilnya tetap mempesona.

17 komentar:

Unknown mengatakan...

magis jgn terlalu dipercaya...apalagi kalo ilmu hitam jgn dianut

Coretan Hidup mengatakan...

Lukisan orang2 jaman dulu memang memiliki makna yang luar biasa. Ia bisa mewakili sesuatu yang menjadi ciri khas pada jaman itu

TUKANG CoLoNG mengatakan...

kalo saya di Bali lebih suka ke museum lukisan yang ada di Klungkung. :)

tapi bukan I Wayan Diana yang punya..:)

Muhammad A Vip mengatakan...

Fany:waduh
Ifan:oke bro
Tukang colong:lukisan di gambar juga cuma buat contoh saja, karena yang pameran banyak pelukis: angkatan lama dan baru

Anisayu mengatakan...

Lukisan zaman dulu selalu punya arti sejarah luar biasa, terutama dr Bali pandai2 soal memahat lukisan indah,,,,,
Nice info.....

ReBorn mengatakan...

wah, saya suka nih kalo ada unsur magis. soalnya lagi nyari ilmu buat ngejelekin diri, abisnya saya ganteng bener sih. ghahahaha. :p

Lidya mengatakan...

saya tidak paham hal seperti itu

Muhammad A Vip mengatakan...

Anis:thanks
ReBorn:huek...baru nongol lagi bro
Lidya:baguslah bu

D.Durahman mengatakan...

Helo
Mas Bro
Kunjungan perdana nihh

merinding kalo baca baca yang kaya ntuuu

Gaphe mengatakan...

iya gambarnya mirip relief di candi.. tapi seru juga tuh kalo emang bisa bercerita sendiri.. maksudnya, orang udah bisa ngerti kalo liat gambar itu maksudnya kayak gimana.

Lily Kasim mengatakan...

batu oh batu..batu permata intan berlian...bagusnya dilukis pa kagak ya?

gaelby mengatakan...

Waah mantab neh,dapat wawasan baru dari ulasan pemerhati seni.
Tq buat sharingnya bro :)

Muhammad A Vip mengatakan...

Durrahman:selamat siang bro
Gaphe:okelah kalo begitu
Lily:hehehe
Gaelby:sama-sama mas.

Mulyani Adini mengatakan...

Kapan ya bisa pergi ke pameran lukisan...

Muhammad A Vip mengatakan...

ibudini:di tempat ibu nggak ada ya?

Popi mengatakan...

wah cuma sampai hari ini ya? padahal saya dan teman2 niat kesana minggu depan (pas boss lg Dinas! :D )

Muhammad A Vip mengatakan...

Popi:jalan-jalan ke monas aja kalo gitu