Rabu, 30 Maret 2011

Nikah Gratis

Mungkin ini buah dari era keterbukaan dalam informasi. Ketika media terus memberitakan perilaku buruk banyak pejabat negara, kini banyak aksi pejabat yang sepertinya ingin membuktikan kepeduliannya pada publik. Dan semalam ketika sholat di sebuah masjid di daerah Kali Bata, Jakarta Selatan, lurah setempat yang datang untuk menghadiri suatu acara menyampaikan pengumuman tentang akan diadakan acara yang menurut Pak Lurah disebut pelayanan "jemput bola". Acara yang rencanannya akan diadakan pada malam hari pada tanggal 8 April besok itu berupa pelayanan pembuatan/perpanjangan KTP, pembuatan surat keluarga, akte kelahiran dan nikah gratis. 


Kelihatannya pegawai kelurahan Kali Bata begitu sibuk di siang hari, sampai harus lembur segala. Tapi hal itu tidak begitu menarik buat saya, yang menyedot perhatian saya adalah istilah nikah gratis. Bukan karena saya ingin menikah lagi dengan gratis, tapi saya merasa program nikah gratis ini paling layak untuk disimak segala kemungkinannya. Maksud saya, apakah nanti warga akan antusias merespon layanan ini, atau justru tidak ada karena hal semacam ini mungkin membuat orang malu. Lalu kalau nantinya nikah gratis ini ternyata diminati dan diikuti banyak orang, pesertanya orang-orang tua yang sudah duda-janda atau anak-anak muda yang kini sudah tak malu bercumbu di tempat umum, semuanya membuat saya penasaran.

Nikah gratis ini menarik juga karena sekarang saya mendapati banyak bujang tua di sekeliling saya. Perawan tua? tentu saja. Teman-teman saya banyak yang usianya sudah kepala tiga kini belum pada menikah. Seingat saya dulu kakak-kakak saya atau tetangga melangsungkan pernikahan pada usia awal dua puluhan. Bahkan di kampung banyak pernikahan yang mempelainya bisa dibilang masih anak-anak. Gadis umur 12 tahun atau bujang umur 17 tahun bukan hal aneh. Tapi kini, banyak bujang dan perawan umur tiga puluhan di kampung tak jelas kapan akan menikah. Bukan karena mereka sedang sibuk mengejar karir atau hari-harinya repot oleh pekerjaan,  mereka umumnya menganggur atau bekerja serabutan sedang orang tua tidak mampu.

Rasa malu mungkin yang akan jadi penghalang ketika seseorang akan menerima tawaran yang sebenarnya diinginkan. Dari obrolan dengan teman-teman yang belum menikah, sepertinya mereka ingin dinikahkan secara gratis. Tapi biasanya orang-orang tak bisa menjaga mulut, dipastikan orang yang menikah gratis akan jadi bahan pembicaraan di lingkungannya, bahkan mungkin dijadikan olok-olokan di tempat umum.

21 komentar:

Mulyani - Ibunya Dini mengatakan...

Perawan tua atau bujang tua juga tak bisa di salahkan Om..kemungkinan belum ada Jodoh tapi bisa juga udah ada Jodoh tapi tak ada biaya pernikahan.
Semoga ditanggap positif ya Om..karan bagus juga dna gak buruk.

catatan kecilku mengatakan...

enak lagi bisa nikah gratis... hehehe

jejak langkahku mengatakan...

shasa dulu suka nonton nikah gratis di tivi... sekarang masih ada gak ya?

Nova Miladyarti mengatakan...

waduh, td saya BW ke blognya mas todi bahas nikah, lha ini juga bahas nikah.ada apa ini???*tuing tuing

alkatro mengatakan...

menikah dibutuhkan persiapan yang matang, kebetulan ane masih di bawah umur mas, n males juga pacaran xixixi , pengin keluyuran sak enake dewe :D

Muhammad A Vip mengatakan...

Yani:saya kan nggak menyalahkan.
mbak reni: telat tapi mbak.
shasa:wah, gak tau tuh. sinetron ya?
Nova:hihihi
alkatro:gak usah terlalu dipersiapkan, langsung aja.

TUKANG CoLoNG mengatakan...

seandainya nikah gratisnya selevel KD-raul ya..XD

Aina mengatakan...

wah, jadi inget program nikah gratis yang pernah ada di TV, paket komplit deh dari lamaran mpe pesta ... tapi malu juga lah... apalagi disiarin di TV... kalo saya sih ogah...haha

Muhammad A Vip mengatakan...

tukang colong:kalo saya ogah
aina:hihihi

Mulyani Adini mengatakan...

Nikah gratis lumayan juga ok..tapi kalau saya pribadi gak maulah.
Tanpa pesta ke KUA aja masa gak bisa...heheheh

Popi mengatakan...

ini lagi melakukan survey, pengamatan, atau penelitian buat kepentingan umat atau buat kepentingan pribadi nih??

cus mengatakan...

nikah gratis siapa takut. yg penting halal. :)

dv mengatakan...

lucu jg nikah gratiss..yaa klo uda kepepet mo gmn lagi :D

segokrawu mengatakan...

ayo ayo siapa yang mau nikah gratis.. he3. boljug programnya untuk orang2 kurang mampu :)
salam hangat

fanny mengatakan...

ya shasa bener. ada acara nikah gratis tuh di tv.

lidya mengatakan...

memang ada orang2 tertentu untuk nikah saja susah, maksudnya nikah secara resmi karena faktor ekonomi mereka. apa salahnya kalau ada yg membantu untuk menikah gratis, jadi lebih sah dan tidak haram :)

Rawins mengatakan...

ayo buruan daftaaaar...

Gaphe mengatakan...

sebenernya mungkin rasa malu ikutan nikah gratis tuh timbul arena anggapan orang lain yang menganggap kalo ikut itu berarti nggak modal, nggak punya biaya..

dan perasaan itu menimbulkan gengsi tersendiri buat calon mempelai. tapi kalo menurut saya, kalo itu emang dsediakan fasilitas gratis untuk digunakan.. kenapa mesti malu, toh yang menjalani diri sendiri bukan orang lain kan?

ash mengatakan...

ah.. pernikahan,
saya kapan ya..
n.n

Anonim mengatakan...

waaahhh..ikutan ah...hehe

Muhammad A Vip mengatakan...

Ibu Dini:ini buat yang mau lho
Popi:nggak survey, tapi kebetulan
Cho:gak takut sih, cuma malu
dv:gak usah pake kepepet ah...
segokrawu:salam hangat juga
fany:wah, gak tau deh
lidya:makanya program ini musti dibanyakin
rawins:hehehe
gaphe:bener itu bro
ash:cepetan , ntar keburu kiamat