Sabtu, 18 Juni 2011

10 Milikku, Bukan Milikmu

Untung bisa tidur nyenyak semalam dan mimpi indah segala. Soalnya sejak kemarin pikiran nggak tenang memikirkan tugas dari Tiara. Tugas berantai yang entah saya orang keberapa yang ketiban durian mentah ini. Gila apa, saya harus cerita tentang diri saya kepada dunia. Lebih gila lagi dibatasi hanya sampai sepuluh poin. Ide dari mana ini?


Tapi karena sudah ditugaskan dan menolak berarti mengingkari takdir, saya kerjakan juga sekarang--soalnya kalau ditunda sampai besok takutnya ada lagi yang menyuruh saya melakukan pekerjaan lain. Dan beginilah kenyataannya.

  1. Muhammad A Vip, ini nama keren. Saya anggap keren karena ingin menghargai teman-teman sekolah yang ketika menulis nama saya selalu pakai huruf "V", padahal aslinya "F". Ya, nama saya di KTP dan ijazah Muhammad Affip, dan percayalah ini bukan nama lahir. Karena di kartu kelahiran tertulis Muhammad Afif. Kenapa bisa menjadi Affip? nggak jelas juga kenapa Bapak saya ketika mengisi formulir yang disodorkan sekolah SD saya dulu mengganti susunan hurufnya. Padahal kata Affip sangat membingungkan karena tidak lazim. Kalau Afif jelas berasal dari bahasa Arab, sedangkan Affip, pasti ini plesetannya
  2. Mata saya sipit, itulah kenapa dulu saya sering dipanggil kudup dan disangka orang Cina. Padahal rambut saya keriting. Pernah waktu SMA seorang teman ketika mengetahui nama saya pakai Muhammad bertanya: "Kamu sudah masuk Islam ya?" Sesuatu yang membuat bengong, tapi saya maklumi karena teman saya itu orang Madura, bayangkan kalau saya marah, bisa Carok.
  3. Mungkin karena rambut keriting saya bagus, sejak kecil saya tak pernah dibiasakan cukur sampai habis dan lebih sering gondrong. Model rambut bergaya ABRI atau gundul, baru belakangan saya mencoba, sebelumnya tak pernah sama sekali. Pokoknya gondrong selalu, cukur setahun sekali atau kalau lagi kena operasi (ini jaman sekolah dulu) setahun paling dua kali.
  4. Entah karena pengaruh gaya rambut yang selalu gondrong, saya ini cenderung menjadi Preman. Saudara sekalian pasti tahu asal kata preman, yaitu Freeman alias orang bebas. Dan saya orang yang sangat bebas bin sulit diatur. Untungnya tidak ada bawaan nakal dalam diri saya, sehingga bandelnya lebih condong ke bandel seniman bukan bandel bregajulan.
  5. Tapi walau rambut gondrong dan sulit diatur, sebenarnya saya orang yang agamis. Cuma agamisnya tidak kelihatan dari luar karena saya orang yang tak terpengaruh mode. Orang ramai-ramai pakai baju Koko atau Gamis dan menganggap itu busana muslim, saya tak memakainya. Karena saya tak punya kejelasan apapun tentang klaim itu. Bagi saya busana muslim  itu kaos oblong. Pokoknya, percayalah saya agamis (a = tidak dan gamis = baju yang sering dipakai orang-orang arab).   
  6. Pernah beberapa tahun lalu saya membaca artikel di sebuah tabloid yang membahas tentang "Sakit Jiwa". Di sana dirinci ciri-ciri orang yang sakit jiwa, yang ternyata hampir semuanya ada pada saya. Sejak saat itu saya tak menolak dianggap sakit jiwa. Bagi saya tak ada soal selama masih banyak orang yang menyukai saya dan senang bergaul dengan saya. Setidaknya saya berpikir, kalau benar saya sakit jiwa, pasti yang menyukai saya orang-orang yang tak kalah sakitnya dari saya. Hahaha (pasti pada mau minggat)
  7. Sesuatu yang menjadi bukti kalau saya sakit jiwa mungkin ini: saya suka beli buku, tapi ngantukan ketika baca. Benar ini, saya orang yang sangat mencintai buku. Setiap jalan ke mall pasti nongkrongnya di toko buku dan kalau beli buku pasti langsung saya sampuli. Bukti saya gila buku adalah saya rela tidak makan demi buku. Jaman kuliah dulu, dalam satu tahun saya bisa koleksi buku sampai lebih dari tiga ratus buku. Tapi soal membaca benar-benar parah, setiap membaca selalu ketiduran, mungkin karena buku-buku saya kebanyakan buku filsafat dan tasawuf yang kalau dibaca tidak jadi mudeng tapi puyeng.
  8. Kalau baca buku jadi puyeng lain dengan nonton film. Saya kalau nonton film bisa cekakan atau nangis. Ya, saya tukang nonton film. Dulu saya sering mengatakan nonton film itu hukumnya wajib seminggu sekali. Tapi saya paling malas nonton ramai-ramai. Saya biasanya nonton pada saat bioskop sepi, karena bisa konsentrasi dan bebas gangguan. Tapi belakangan saya sudah jarang ke bioskop, karena isinya film lokal. Saya biasanya nonton film-film yang bukan komersil yang kini banyak diputar di pusat-pusat kebudayaan negara asing. Jika mau ikutan bisa datang ke Erasmus Huis, CCF, IIC, Goethe Haus atau ke Kineforum.
  9. Sampai juga akhirnya di sini. Asal tahu saja, saya nggak doyan duit. Yang saya doyan selama ini nasi, lontong, bubur dan lauk pauknya. Tapi bener saudaraku sekalian. Kakak saya dulu pernah menasehati saya: Jangan cari duit, tapi biarkan duit yang mencarimu. dan entah karena nasehat itu atau bawaan lahir, saya tidak terobsesi dengan duit.
  10. Dan yang terakhir adalah...saya cadel. Karena cadel inilah saya lebih sering diam, walaupun ketika sudah ngomong sering tak bisa berhenti. Apalagi kalau ada sesuatu yang berasa mengganggu, saya biasanya sangat emosional menyikapinya dengan kata-kata. Tapi cadel bagaimanapun karunia, karena cadel saya jadi hati-hati kalau ngomong, soalnya karena nggak bisa mengucap "r" omongan saya sering salah diterima orang.
  11.  
    Demikianlah 10 Things About Me. Dan karena rasanya panjang banget posting ini, saya tak akan meminta siapapun yang membaca ini agar mengikuti apa yang sudah saya lakukan. Kalau ingin melakukannya, silahkan saja, tapi jangan salahkan saya kalau jari-jari anda pegel-pegel. Sudah ya, kepada Tiara, jangan lagi-lagi nyuruh saya beginian ya.

    21 komentar:

    Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

    untung postingan ga cadel yaaah., hehhhehe..... yeah i know, it's so hard to writeini cadel mode on. heheehhe

    niee mengatakan...

    bener mas vip, duit gak enak, tapi duit bisa beli makanan enak :P

    Coretan Hidup mengatakan...

    10 hal tentang dirimu ini semakin memperjelas siapa dirimu yang sebenarnya. Tapi ada yang belum terungkap yaitu pekerjaanmu itu sebenarnya apa? Maaf ya kalau aku kesannya pengen tahu banget :)

    pakde sulas mengatakan...

    cadel? pakde padahal pengin tahu apakah kalo menulis juga cadel "R" menjadi "L" wkkkk

    dulu pakde kalau bicara suka gagap, jadi kalo disuruh belanja gitu pakde ucapkan berulang lang sepanjang jalan agar pas sampai tujuan bisa langsung terucap, kalau kagak gitu, bisa bisa cuman ngucap " bep..bep...bep... kayak orang gagu.

    Gaphe mengatakan...

    wahaha.. beneran PIP?.. seriusan ini semua tentang kamu?. gak nyangka aja kalo preman cadel nggak doyan duit. hahahaha....

    eniwei, jadi lebih kenal kamunya kayak gimana :)

    horizonwatcher andre mengatakan...

    jangan cari duit tapi biarkan duit mencarimu..kalau beneran asyik tuh

    Bunda Loving mengatakan...

    aku suka dg ke 10 tentang dirimu...
    Semuanya jujur khan ??

    Tiara Putri mengatakan...

    huuu ngambing hitamin saya nih :D
    ooh baru tahu saya kalau preman itu berasal dari kata Freeman :D
    hhihhi lucu seperti kata pepatah ya buku dibuka mata tertutup

    fonega mengatakan...

    point 2, kayak orang yang perna aku suka haha

    Mama Calvin mengatakan...

    ga doyan duit, soalnya duit ga enak untuk dimakan ya hehehe. lebih enak dibelikan makanan

    Aina mengatakan...

    wah, buku kamu banyak amaaaat...... pinjem donk,,,tapi jangan yang tasawuf2an ya...gak mudeng. haha

    TUKANG CoLoNG mengatakan...

    judul yg menarik (y)

    wah nanti saya ngebahas hal yg sama kayak gimana ya isinya.. *degdegan

    Corat - Coret [Ria Nugroho] mengatakan...

    sama banget bang sama aku juga kalo membaca malah bikin ngantuk eh tp klo baca novel sih gak hehehe
    wah cadel ya bang, keren dunk jadi kayak bule ngomongnya cadel

    Lyliana Thia mengatakan...

    Ohohoho... nggak apa2 deh si Affip sakit jiwa... kamu nggak bakal ngejar2 orang sambil bawa golok kan? Hehehe...

    Eh kamu nasibnya sama deh sama suamiku, Fip... dia juga sering ditanya "Bapak masuk Islam ya?!"

    Untung kamu masih ada nama "Muhammad" nya :-D

    Oral and Written mengatakan...

    wah... saya juga sama, ngga doyan makan duit,..he..he..
    tapi, kalau dikasih, dengan senang hati akan sya terima..

    asal bkan hasil korupsi...wkwkwkwk..

    Mulyani Adini mengatakan...

    Sedikit banyak jadi tau siapa Vip sebenarnya...secara udah lama kenal kalau gak tau kan kelewatan heheheh.

    Mb Tiara pasti seneng karna PR nya udah diselesaikan dengan baik...sampai2 cedalnya juga dikasih tau.

    Muhammad A Vip mengatakan...

    baru kepikiran bikin posting cadel. perlu dicoba kayakya
    Niee: nah, ini yang benar.
    Ifan: pekerjaan saya banyak kawan, kalau nanti mau menikah dan butuh undangan atau sepanduk bisa minta saya mengerjakannya, itu pasti gampang.
    Pakde:saya juga pernah begitu karena sering lihat teman gagap.
    Gaphe:nggak tau juga ini tentang kamu atau tentang saya.
    andre:asyik dong

    Muhammad A Vip mengatakan...

    Bunda Loving:jujur bunda
    Tiara: kamu bukan kambing kan? hehe
    fonega:ah masak?
    Sukro:sip dong
    Lidya:suka makan ya bu?
    Aina:gak boleh, ntar gak dikembaliin
    Ria:tapi saya gak bule
    Lyli:wah, kalo soal golok gak lah, itu barang menakutkan
    Oral:saya juga seneng kalo dikasih :P
    Ibudini:ya bu, tiara sampai makan dua piring saking senengnya

    r10 mengatakan...

    enak punya rambut kribo, kalo gondrong naik keatas bukan kebawah jadi ga perlu cukur :D

    the others... mengatakan...

    Selamat udah berhasil ngerjain PRnya ya. Aku jadi merasa makin mengenalmu sekarang.
    Aku sendiri sekarang sudah jarang banget baca buku. Kalau nonton film, aku lebih suka nonton film layar lebar yg ditayangkan lewat stasiun TV hehee

    Muhammad A Vip mengatakan...

    rio:hahaha
    Mbak Reni:sip mbak