Selamat Berpuasa Anak-Anak

Hari ini (23/7/2012) konon adalah Hari Anak Nasional. Karena bertepatan dengan bulan puasa maka ucapan selamat saya seperti pada judul di atas: Selamat berpuasa anak-anak. Ya, saya berharap anak-anak Indonesia sudah menggeluti puasa sejak kanak-kanak seperti saya dulu. Kenangannya sungguh begitu indah menjalani puasa sejak dini.

Dulu waktu saya mulai puasa, ibu saya mengajarinya dengan puasa jam sepuluhan, maksudnya boleh makan kalau sudah jam sepuluh pagi. Berikutnya puasa bedugan: yang ini buka-nya pas bedug dluhur. Lalu ibu saya menawari saya puasa asar, yaitu buka pas bedug sholat asar, sayang yang ini tak pernah saya jalani karena saya langsung puasa normal sampai maghrib.

Banyak yang teringat sampai sekarang peristiwa di masa-masa itu, dari pura-pura sakit perut padahal biar bisa makan karena saya tahu ibu sudah menyediakan nasi goreng di dapur sampai lupa makan krupuk pemberian teman yang belum puasa. Alhamdulillah sampai sekarang semenjak puasa maghriban belum pernah saya batal atau sengaja membatalkan puasa apapun keadaannya.

Sekarang anak Indonesia keadaannya memperihatinkan, banyak anak jadi pengemis di jalanan, banyak anak tak terurus karena orang tua sibuk kerja, banyak anak dianiaya karena orang tuanya stress. Rasanya puasa kian penting bagi anak-anak melihat fenomena kekinian, puasa bisa membuat anak-anak dekat dengan realitas oleh rasa laparnya. Bahwa lapar itu bukan masalah dan menahan rasa lapar itu ujungnya menyenangkan.

Saya tak bisa mengurai banyak hal soal pengalaman saya berpuasa di waktu kecil namun yang jelas puasa punya kekuatan penyadaran yang luarbiasa. Dan kepada anak-anak penanaman kesadaran tentang hidup harus dimulai sejak dini, dan puasa saya pikir bisa jadi jalannya.