Selasa, 27 November 2012

Jokowi Oh Jokowi

Sambil lalu saya sempat membaca tulisan besar di halaman muka sebuah surat kabar ibukota kemarin yang kalau tidak salah tertulis begini: Jokowi Mulai Stres. Membaca itu saya jadi ingat pernyataan seorang teman -beberapa hari sebelumnya- yang saat pilkada lalu terlibat di tim sukses Foke, dia bilang "Emang enak jadi gubernur...". Tentu saja pernyataannya terkait dengan mulai munculnya masalah-masalah dengan datangnya musim hujan.


Kalau melihat gaya Jokowi saat tampil di televisi atau kemarin saya sempat melihatnya langsung di acara PPKI 2012 rasanya Gubernur DKI itu biasa-biasa saja tidak tampak tampangnya stres. Jangan-jangan yang stres wartawan yang nulis berita itu karena rumahnya kebanjiran. Malah hari ini di koran yang bonafit saya membaca Jokowi memberikan uang pribadinya untuk perbaikan tanggul yang jebol dan beberapa karung beras untuk korban banjir. Ya, yang namanya juga berita, tergantung siapa yang nulis tentunya.

Dari semua itu yang paling ingin saya ceritakan adalah sikap tukang ojek kenalan saya. Waktu pengumuman pemenang pilkada lalu yang menyatakan pasangan Jokowi-Ahok unggul, tukang ojek itu melampiaskan kekecewaannya dengan banyak mengeluarkan pernyataan-pernyataan aneh. Tak perlu saya tulis ungkapan kekecewaannya itu di sini, yang jelas jagoannya kalah jadi pasti ngamuk-ngamuk. Tapi kemarin sore ada perubahan sikap padanya yang membuat saya kaget, kemarin kepada setiap orang dia menjelek-jelekkan gubernur lama. Begini salah satu pernyataannya kali ini: "Si Anu (gubernur lama) sih cuma mikirin diri sendiri."

Dari suka menjadi tidak suka, dari tidak suka berubah suka, saya kira itulah tandanya hidup: berubah. Saya juga dulu pernah kagum dengan salah seorang tokoh politik di negri ini, dan sekarang alhamdulillah sudah tak respek lagi. Jadi benar pernyataan bahwa jangan berlebihan ketika menyukai sesuatu dan jangan juga berlebihan ketika membenci. Dan yang lebih penting kiranya adalah dalam menyukai atau membenci itu harus jelas dan logis alasannya. 

Pokonya kita tunggu saja sikap tukang ojek kenalan itu tahun depan.

10 komentar:

Amy mengatakan...

Dukung jokowow jadi presiden

custom blog cepot mengatakan...

waktu dapat merubah segalanya, #hayah gaknyambung

mas, iki gambare disik

mau takbikin posting belum sempet, lg keluyuran di jalan:D

http://3.bp.blogspot.com/-rPScMcazpr0/UFb3aFnfHkI/AAAAAAAABSw/vOoU_RtdGxw/s1600/mengembalikan-dashboard-blogger-lama.jpg

atau klik link ku trus dicek pd komen terakhir

Dihas Enrico mengatakan...

makanya jangan berlebihaannn....
ntar kekenyangan..
muntah deeeh..
:P

r10 mengatakan...

pencitraan.... sampai kapan

dahlan iskan sudah kehabisan bensin tuh :siul:

mesin pencitraannya kayaknya musti diganti, jokowi juga bulan madu sampai kapan

Rawins mengatakan...

ga mungkinlah kita terlihat baik di mata semua orang. santai wae bro...
jalani hidup mengalir apa adanya...
eh, ini bukan blognya jokowi ya..?

Muhammad A Vip mengatakan...

Ami: mending gubernur aja dulu satu periode, kalo bagus baru lanjut...
alkatro:oke, saya tindaklanjuti
dihas:dosa ya kalo kebanyakan
rio:sampai ketahuan pencitraannya gak mutu
rawins:ini blognya aku yang mau dibeli sama jokowi. hahaha

simple tips mengatakan...

nunut ngiup, pak jokowi kucingnya banyak.. jane pengin minta jg; sapatau berjodoh sama kucingku :D

gambar yg versi anyar, pencet gambar obeng setelan disik,
penampakan
http://3.bp.blogspot.com/-pwMDLNmfuOk/ULXUBH5FEoI/AAAAAAAAATc/X0cdkkxtWj0/s1600/gedanggoreng.jpg

Unknown mengatakan...

Catet nama tukang ojeknya, Mas. Siapa tau tahun depan dia berubah sasaran omelan, hihihi..

Muhammad A Vip mengatakan...

Vicky:lha, tahu rumahnya kok

Popi mengatakan...

tukang ojek itu sebenarnya nyindir sampean yang kalo bayar ojek suka kurang! masa ga ngerti2 sih?