Jumat, 21 Maret 2014

Polisi Tembak Polisi. Kenapa?

Masih ramai menjadi berita soal polisi menembak atau lebih tepatnya polisi membunuh sesama polisi di media. Konon peristiwa yang terjadi di Polda Metro Jaya itu motifnya sudah jelas, yaitu sakit hati. Seorang polisi bawahan sakit hati kepada atasannya lalu atasannya ditembak sampai mati. Tentu peristiwa ini sampai terjadi karena si polisi bawahan memiliki pistol yang ada plurunya, seandainya yang dimiliki polisi bawahan itu cuma pentungan pasti akan lain peristiwanya.


Tapi jangan jadikan pistol sebagai pokok persoalan, karena sudah puluhan tahun bahkan mungkin ratusan tahun polisi memegang pistol dan peristiwa polisi menembak polisi jarang terjadi. Itulah kenapa ketika ada peristiwa semacam ini, yaitu polisi saling tembak banyak orang yang tercengang. Karena mereka bukan kumpulan pereman yang datang dengan asal usul tak jelas dan tujuan hidup yang juga tidak jelas. Polisi adalah aparat yang terdiri dari orang-orang pilihan yang dibina dengan tujuan yang pasti. Mereka bukan warga biasa, mereka ada untuk membuat orang banyak menjadi tenteram menjalani hidup.

Lalu bagaimana kini, rakyat pasti akan terganggu ketenteramannya ketika mengetahui ada polisi membunuh sesamanya. Rakyat pasti waswas, teman sendiri  yang memiliki seragam yang sama  saja ditembak bagai mana rakyat? Tapi soal rakyat waswas setiap kali didekati polisi atau takut mendatangi kantor polisi rasanya bukan hal baru. Kalau bukan karena terpaksa warga kebanyakan pasti malas berhubungan dengan polisi. Tentu dengan banyak sebab, salah satunya karena takut ditembak saya kira.

Tidak salah kalau warga takut pada polisi, karena banyak polisi yang kerjanya menakut-nakuti warga. Walau kini polisi sudah tampak lebih ramah, tetap saja kesan yang sudah lama tertanam di hati masyarakat tak mudah untuk diubah. Jadi polisi harus melakukan perubahan besar-besaran. Tidak hanya mengubah kesan masyarakat pada diri mereka, tapi juga berupaya membuat rakyat senang berdekatan dengan mereka.

Mungkin hal ini yang harus dilakukan, yaitu polisi mengubah seragamnya dengan pakaian yang lucu-lucu. Tidak musti seperti badut, tapi harus membuat setiap yang melihatnya tertawa dan tak bosan memperhatikan. Tak cuma pakaian, gaya bicara juga harus punya pola tersendiri, seperti Komeng saya kira boleh juga. Setiap hari di kantor atau di lapangan mereka harus memancing tawa.

Kita semua tahu hidup di jaman sekarang penuh tekanan batin. Masalah bisa timbul kapan saja di mana saja oleh sebab yang tak terduga. Satu persoalan bisa menimbulkan persoalan lain dan persoalan kecil tiba-tiba menjadi besar hanya karena bersentuhan dengan persoalan orang lain. Saya kira sakit hati yang mengakibatkan seorang polisi bawahan menembak mati atasannya tidak melulu sakit hati karena teguran seorang atasan yang mungkin dengan bahasa yang kasar. Sangat mungkin ada hal lain yang mengakibatkan orang tak mampu mengendalikan diri. Jadi si bawahan ini pasti sedang tegang jiwanya karena tekanan hidup.

Maka aparat yang punya tanggungjawab berat semestinya hidupnya rileks. Dengan pakaian yang lucu-lucu dan setiap hari saling memancing tawa ketika bertemu di kantor atau di jalan pasti bisa membuat hidup mereka menyenangkan. Semboyan mereka : Ngakak Sampai Tua. Saya yakin kalau sampai hal seperti ini terjadi polisi akan jadi sahabat rakyat. Percayalah polisi lucu tak akan kehilangan wibawa.








8 komentar:

Obat Sakit mengatakan...

ya karena tidak ada musuhnya di Indonesia ini. Biarin saja mereka saking bunuh membunuh satu sama lain.
Begasakan negorone

Muhammad A Vip mengatakan...

Musuhe akeh lho. Malah kakehen jangan2

Yahya Doank mengatakan...

waaah waah wahh..

Kang Muroi mengatakan...

yah polisi juga manusia...tapi kalo tega nembak atasannya sendiri itu polisi manusia macam apa yah???....

Bang Ancis mengatakan...

Sadis ya... smkn dak bener akhir2 ini...

Muhammad A Vip mengatakan...

Yahya: wow
Muroi: polisi yang sedang tertekan batinnya
Bang Ancis: kita tunggu kedepan seperti apa

Wahyu Eka Prasetiyarini mengatakan...

wah serem juga ya mas antar polisi saling tembak hmmmm :)

attayaya mengatakan...

polisi vs polisi
polisi vs tentara
duh mentang2 pake senjata malah pada berantem