Puasa tinggal
sepekan, orang-orang sudah sibuk menyambut lebaran. Macam-macam cara orang
menyongsong hadirnya hari raya satu ini, salah satunya menjadi panitia zakat. Terutama
di masjid-masjid dan musholla-musholla, di sana pasti sudah terbentang spanduk
bertuliskan: Kami Siap Menerima dan Menyalurkan Zakat, Infak dan Sodakoh Anda. Saya
yang tak pernah jadi panitia zakat, tidak tahu pasti sejak kapan tradisi
semacam ini hidup di masyarakat kita.
Seingat saya,
dulu waktu kecil di kampung tak ada tradisi
amil zakat musiman di musholla atau masjid. Kalaupun ada di sekolah madrasah
(saya kira ini bagian dari pendidikan), biasanya pada malam lebaran sekolah
menampung zakat siswanya. Jadi dulu kalau lebaran saat saya masih sekolah di
Madrasah Ibtidaiyah (MI), pada malam takbiran bersama teman-teman datang ke
sekolah membawa beras setor zakat fitrah. Berjalan kaki hampir satu kilometer
ke sekolah setelah buka puasa terakhir sambil menikmati kemeriahan malam
takbiran, benar-benar masa lalu yang rasanya ingin diulang. Sedangkan para
orang tua zakat fitrahnya pada tetangga dekat di kanan kiri rumah, seperti pada
para janda, anak-anak yatim atau yang hidupnya serba kekurangan.
Setelah lulus MI
saya zakat firah pada dukun bayi yang mengurus kelahiran saya dulu yang
rumahnya di belakang rumah. Karena tempat SMP dan SMA saya jauh dari rumah dan sekolah
tak menampung zakat fitrah setahu saya. Sampai kemudian hidup di Jakarta dan
panitia zakat ada di mana-mana, saya tetap ber-zakat fitrah dengan cara lama, memberikan
langsung pada yang saya anggap berhak pada malam takbiran, karena tidak sulit
menemukan mereka.
Sebenarnya saya
sudah sering mendengar bahwa zakat fitrah bisa dibayarkan sepanjang bulan
Romadlon sampai menjelang sholat ied. Juga konon zakat kalau ditampung di
kepanitiaan penyalurannya bisa lebih tepat sasaran. Ikhtiar yang baik tentu saja,
apalagi bagi masyarakat yang hidup di perumahan mewah, pasti sulit menemukan
tetangga yang miskin, maka pasti panitia pengumpul zakat fitrah jadi membantu,
karena merekalah kemudian yang menyalurkannya.
Saya yang tidak
tinggal di perumahan mewah tentu saja mudah bertemu dengan para fakir miskin,
jadi saya pikir dengan memberikan langsung bisa lebih tepat sasaran. Tak hanya
tepat sasaran, yang lebih penting tentu saja jalinan kekerabatan di masyarakat,
yang saya yakin inilah tujuan adanya zakat. Kalau di kepanitiaan, sepengetahuan saya justru banyak kekurangannya, seperti cara distribusi yang menghinakan
orang miskin, karena yang saya tahu masjid menyebar kupon dan warga yang dapat
kupon zakat akan mengantri mengambil jatah (sudah miskin jadi tontonan pula). Padahal
mestinya panitia mendatangi rumah-rumah para mustahik sebagaimana dulu sekolah MI saya setelah menampung zakat fitrah pada bada isya langsung dengan kendaraan becak
mendatangi rumah-rumah mustahik.
Saya tidak anti
pada masjid yang mengumpulkan zakat, saya justru ingin masjid jadi lembaga
zakat resmi yang ditetapkan oleh negara. Tak musiman seperti pada masa
menjelang lebaran, tapi sepanjang tahun menjadi pengelola zakat warga
sekitarnya. Karena dengan pengelolaan yang bisa dikatakan swadaya di masjid
atau musholla, pasti akan lebih efektif bagi ummat. Sedangkan untuk zakat
fitrah, justru di sinilah kesempatan tiap individu berinteraksi dengan hangat,
terutama antara yang kaya dan yang miskin, jadi mestinya dihimbau agar zakat
fitrah langsung tiap individu memberi pada yang berhak, sekalian bermaaf-maafan
menjelang sholat Iedul Fitri.
Selamat berpuasa
di sepuluh hari terakhir.
7 komentar:
wah sudah ancang ancang bagi zakat fitrah ya... alhamdulillah ya gan
Dengan di kasihkan sendiri zakat kita jadi lebih tepat sasaran siapa yang berhak membutuhkan. Tapi kendalanya kadang orang sekarang tidak mau ribet, jd tinggal di serahkan saja kepada panitia zakat pasti beres. Jadi saya rasa semua sama saja intinya yang penting ikhlas dan berniat zakat fitrah.
Sepakat dengan keinginannya mas :)
Kalo saya belumm nih zaakat fitrah nya hehe
bagusnya dikasih langsung sendiri atau juga panitia amil yang kasih langsung ke mustahik
jangan via kupon nanti terjadi antrian, saling rebut rusuh
jadi inget harus zakat fitrah haha
nicepost gan
salam kenal
berkunjung, minal aidin walfaidin mohon maaf lahir batin, jangan lupa kunbalnya ya ^_^
Posting Komentar