Sabtu, 04 April 2015

Gerhana Bulan Bin Graha

Saya menulis ini dan gerhana bulan di luar sana baru saja usai. Hari ini (4 April 2015) sesuai prediksi gerhana bulan berlangsung dan suasana biasa-biasa saja. Tak ada orang sholat khusuf berjamaah, tak ada orang nabuh kentongan, tak ada ribut orang hamil masuk kolong meja, segalanya berlangsung seperti tak ada peristiwa penting terjadi, padahal sejak kemarin laman berita membahas masalah ini, bahkan ada ormas Islam yang menganjurkan sholat khusuf berjamaah.


Gerhana atau orang jaman dahulu menyebutnya graha adalah fenomena alam yang tidak setiap saat dapat ditemui, apalagi gerhana total. Saya masih ingat saat kanak-kanak pernah mengalami peristiwa gerhana matahari total, waktu itu suasanannya benar-benar heboh, semua orang dihalau masuk ke rumah. Waktu itu saya yang bandel masih sempat jalan-jalan keliling rumah tetangga dan diteriaki dari dalam rumah oleh para tetangga, mereka takut saya kena racunnya gerhana dan menjadi buta. Di rumah saya waktu itu orang-orang  cuma   bisa nongkrong di depat televisi menyaksikan kejadian yang mungkin hanya sekali mengalaminya seumur hidup.

Gerhana bulan pun jaman dahulu selalu diikuti keriuhan orang memukul-mukul kentongan. Perempuan hamil disuruh masuk kolong meja dan ditaburi abu. Pada masa itu yang dipahami warga adalah ada sejenis raksasa yang memakan bulan. Bahkan sesuatu yang dianggap sebaagi kesialan yang dialami setelah peristiwa gerhana itu pun disangkutpautkan dengan makhluk tak berbentuk bernama graha itu, seperti jabang bayi bermasalah dan buah kelapa yang isinya tak jadi.


Dalam sunyinya tanggapan warga pada peristiwa gerhana bulan tadi, saya untuk pertama kalinya melakukan sholat khusuf atau sholat gerhana bulan. Tentu saja sholat sendiri, karena mau berjamaah dengan warga sepertinya mereka tidak familiar dengan sholat ini walaupun tentu saja mereka tahu ada sholat gerhana.  Pengalaman pertama saya sholat dua rokaat dengan setiap rokaatnya ada dua rukuk pasti akan terkenang terus sampai nanti, dan jadi ingin melakukannya lagi.

4 komentar:

Aldino Sya mengatakan...

astagfirullaah... tdk lihat sama sekkali penampaknnya..

iyya benar ituh mas.. pernah jg saat kecil liat gerhana matahari total.. klw tdk salah ingat cuma bunyi2an sj..

Teuku Rifki Dhulul Fata mengatakan...

di aceh khusunya lhokseumawe , alhamdulillah ramai orang solat gerhana di mesjid O:)

Sohra Rusdi mengatakan...

di kampung saya masih ramai yang memukul-mukul sesuatu pak ribuk sekali kemarin malam padahal banyak juga yang shalat gerhana di mesjid

Muhammad A Vip mengatakan...

Aldo: saya juga sempat ngerasa gak bakal lihat, karena mendung. syukur mendungnya ngalah
Rifky: syukurlah
Abdullah:lagi sholat diiringi tabuhan dong