Sabtu, 04 April 2015

Mpok Nori: Innalillahi Wainnaailaihi Roojiun

Sebagai orang Indonesia yang tumbuh tak jauh dari benda bernama televisi, saya sudah tentu kenal itu Mpok Nori. Komedian perempuan asal Betawi yang sangat fenomenal itu saya yakin akrab dalam ingatan publik Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Entah sejak umur berapa saya tahu Mpok Nori, yang pasti karena sejak kecil saya sering nonton acara Lenong yang ditayangkan TVRI, saya sudah akrab dengan nama-nama seniman Betawi seperti Bokir, Nasir, Mandra kecil dan tentu saja Mpok Nori sejak balita. Satu-satu nama-nama itu telah pergi, dan kini giliran si Emak-emak cempreng.



Saya termasuk orang yang telat mengetahui kabar meninggalnya tokoh yang konon bernama asli Sarinuri itu. Meninggal Jumat pagi, saya yang sedang menikmati liburan dengan pergi mengunjungi saudara tak sempat baca-baca berita sampai selepas sholat Jumat. Balik jumatan baru baca detik.com dan tahulah saya kalau komedian unik ini telah berpulang ke rahmatullah pada usianya yang ke delapanpuluhempat tahun.

Baru beberapa hari lalu meninggal sosok yang juga dianggap komedian masa kini Olga Syahputra, kini sang seniman sejati mengikutinya. Olga meninggal mampu mengundang  perhatian publik sedemikian rupa apakah meninggalnya Mpk Nori demikian juga? Saya jadi ingat saat meninggalnya Mbah Surip, waktu itu bahkan presiden yang sedang menjabat (Bapak SBY) sampai ikut menyampaikan bela sungkawa dan publik begitu gegap gempita mengiring pemakamannya di tanah milik Bengkel Teater, tapi seminggu kemudian di kala dedengkot Bengkel Teater sang pemilik tanah yaitu W.S. Rendra yang legendaries itu meninggal hanya sedikit orang yang peduli.

Mpok Nori sebagai sosok pelawak mungkin tak besar pengaruhnya pada perkembangan dunia lawak negri ini. Tapi saya yakin, penampilannya dalam banyak kesempatan adalah penyedap yang selalu berkesan. Tampil di film bioskop, di sinetron atau dalam dialog di televisi selalu khas gayanya. Sampai saya menduga begitulah kesehariannya, sehingga ketika ada reportase tentang sisi hariannya yang juga punya bisnis Dodol Betawi dalam sebuah wawancara di dalamnya saya jadi kaget karena ternyata beliau bicara biasa saja.


Nenek yang selalu menampilkan kebetawiannya itu telah pergi, tapi pasti kita masih mungkin menyaksikan gayanya. Saya sebagai penikmat lawak tentu saja berduka. Saya berdoa semoga segala yang telah dilakukannya di panggung komedi di Indonesia adalah ibadahnya yang kelak akan menempatkannya  di  surge. Al Fatihah…

4 komentar:

Nandar mengatakan...

Semoga diterima amal pahalanya dan diampuni dosanya..

Mang Lembu mengatakan...

Innalillahi Wainnaailaihi Roojiun semoga mpo Nori mendapatkan tempat yang bahagia di alam sana....aaamiiiin

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

Indonesia kehilangan satu komedian yang sungguh punya karakter.

Muhammad A Vip mengatakan...

Nandar: Amin
Cilembu: amin ya robbalalamin
Noel: bener bro