Ada tradisi di kampung kami dimana setiap hari Jumat
orang-orang berziarah ke makam. Biasanya pada bubaran sholat Jumat atau pada Kamis
sore (terutama pada Jumat Kliwon). Yang dilakukan biasanya bersih-bersih makam
lalu duduk beberapa saat meendoakan mereka yang sudah di dalam kubur. Suasana area
pemakaman sudah pasti ramai pada saat itu sebagaimana pada menjelang bulan
puasa atau saat lebaran. Dan tadi sore saya baru saja melakukannya, tapi
suasana sepi karena bukan Kliwonan.
Ziarah kubur dianggap penting tak hanya pada masyarakat
kami yang muslim tentu saja, hal seperti ini adalah tradisi yang mudah ditemui
di segala bangsa. Walaupun ada juga orang-orang yang menganggapnya sebagai
sesuatu yang tidak bermanfaat, bahkan di kalangan kaum muslim ada yang melarangnya.
Dan untuk soal dianggap penting atau terlarang, manfaat atau sia-sia tentu
kembali pada niatnya. Bahkan diniatkan berekreasi pun asyik sebenarnya, di sana
penuh pepohonan, tenang, malahan di Jakarta kuburan biasa buat bermesum-mesuman
para ABG pacaran.
Para ulama dalam menganjurkan orang agar berziarah
kubur biasannya pesannya adalah agar kita ingat pada kematian. Ingat mati
memang nasehat, karena orang beriman ketika ingat mati selalu terbayang pada
dosa-dosa. Ingat mati juga membuat kita berlaku hati-hati. Cuma kalau menengok
mereka yang berbuat mesum di kuburan jadi bingung juga, kalau di kuburan bikin
orang ingat mati kenapa banyak ABG berdosaria di sana?
Soal ingat mati di manapun bisa, tapi mengingat
leluhur, menyadari bahwa kita punya orang tua dan orang tua kita punya orang
tua dan seterusnya sampai pada keinginan untuk mengenal mereka saya kira di kuburan
adalah tempatnya. Maka banyak orang yang karena bangga pada yang telah
meninggal itu, dibuat indah makam-makamnya. Dari makam seseorang bisa juga jadi
mengenal saudara-saudara jauh yang sekian lama dianggap tak punya hubungan
darah.
Yang jelas banyak manfaat datang ke makam. Kalau tak
ada manfaat tak mungkin makam-makam orang besar jadi obyek wisata. Lihat pula
makam orang-orang Cina, di sana dibuat indah sedemikian rupa sehingga setiap
orang yang baru melihatnya menjadi penasaran dan ingin melihat-lihat menikmati
karya seni yang ada.
Jadi rasanya perlu dibangun kesadaran bahwa makam
bukanlah tempat angker. Atau perlu diupayakan agar makam dibangun dengan serius,
tak hanya tempat mengubur mayat namun juga merupakan taman bermain dan tempat
terbuka hijau untuk menanam pohon-pohon langka. Dan yang lebih penting segala
pemanfaatannya tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
4 komentar:
Ziarah Kubur ini memmang ada dasar Hukumnya ya
dulu ziarah kubur pernah dilarang oleh Nabi namun setelah aqidah Para sahabat telah mantap maka beliau menganjurkan untuk banyak berziarah kuburan guna mengingat kepada kematian, mengenai menghias kuburan itulah yang dilarang bang
Udah lama ga ziarah ke makam. Terakhir kali pas kelas 2 SD. -_-
Iya betul dengan apa yang dikatakan Abdullah, ziarah kubur ditujukan untuk mengingat banyak kematian. Hanya saja orang jaman sekarang banyak yang menganggap ziarah kubur itu diartikan minta sesuatu pada orang yang sudah mati. Jika anak jaman sekarang tidak mengertti esenti ziarah kubur maka dikit dikit dianggap syirik.
Posting Komentar