Beberapa minggu
terakhir saya merasa begitu terganggu oleh nyamuk. Di mana-mana nyamuk seperti
mengamuk, tak cuma jumlahnya yang lebih banyak serangannya pun luar biasa.
Dengan ini saya jadi ingat beberapa tahun lalu saat tinggal di darah Pulogadung di Jakarta, waktu
itu juga musim kemarau, nyamuk benar-benar hebat tak bisa diatasi pakai apapun.
Lotion anti nyamuk nggak mempan, obat
nyamuk bakar lewat, obat nyamuk semprot moncrot, hanya kamar tertutup rapat
solusinya. Kala itu seseorang bilang tinggal nunggu hujan, hujan datang nyamuk
pasti habis.
Untuk itu saya pun menunggu-nunggu hujan turun, benar tidak hujan bisa mengusir nyamuk? Sambil menunggu hujan turun saya sempat mencari bahasan soal apakah hujan bisa mengusir nyamuk, ternyata yang saya temui justru
sebaliknya, lebih banyak artikel tentang berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah
di musim hujan. Ada satu artikel tentang nyamuk takut air hujan, tapi justru
penjelasannya tak sesuai harapan. Di artikel itu dikatakan nyamuk terganggu
terbangnya jika kena air hujan, artinya nyamuk malah berteduh dan akan memenuhi rumah saat ada
hujan kan?
Tapi entah benar
atau tidak pernyataan seseorang yang dulu itu, tadi malam setelah lama menanti akhirnya datang juga hujan lumayan besar walau cuma sebentar. Dan tesis
hujan mengusir nyamuk sepertinya benar karena setelah hujan turun jumlah nyamuk
berkurang drastis. Entah apa yang terjadi, apakah suhu ruang mempengaruhi
keberadaan nyamuk? Tadi pun saya baru bertandang ke rumah saudara, di sana yang
saat kunjungan sebelumnya nyamuk sama banyak sekarang bisa dibilang tidak ada.
Kalau air hujan
mengusir nyamuk dengan kenyataan yang saya alami ini sepertinya tidak tepat,
karena air hujan ada di luar rumah, mestinya nyamuk jadi bertambah di dalam
rumah. Lalu ada apa dengan hujan, kenapa bisa mempengaruhi jumlah nyamuk di
dalam rumah?
2 komentar:
Sepertinya nyamuk betah mampir ke rumah karena hangat. Lalu mencari genangan air supaya berkembang biak.
ya, konon nyamuk suka suhu tinggi
Posting Komentar