Rabu, 29 November 2017

Kopi Pahit

Saya  bukanlah penikmat kopi, walau sejak kecil sudah biasa minum kopi tapi tak bener-benar paham beda kopi ini dan kopi itu. Minum kopi jelas bukan ritual harian jadi selama ini tak pernah ada stok khusus di rumah. Namun belakangan saya mencoba rutin minum kopi, bahkan tanpa gula. Kurang lebih sepekan terakhir saya tiap pagi minum secangkir kopi pahit, dan tetap belum merasa bisa menikmati kopi.
 
Berawal dari empat tahun yang lalu di Bentara Budaya Jakarta ada Pameran Fotografi bertema Kopi, saya sempat datang  yang ternyata ada sesi diskusinya. Pada diskusi tentang kopi itu sempat ada pernyataan yang mengatakan bahwa kebiasaan orang Indonesia dalam hal menikmati kopi bukanlah minum kopi tapi minum kolak kopi. Ya, orang kita pada umumnya ketika menyeduh kopi selalu dengan banyak gula sehingga manisnya lebih dominan. Dan konon, para penikmat kopi sejati meminum kopi tanpa gula.


Jadi semenjak dari pameran itu—bukan karena terobsesi jadi penikmat kopi—saya mulai coba-coba minum kopi tanpa gula. Anggaplah terpengaruh omongan orang, dan nyatanya memang begitu. Dari yang coba-coba itu kini saya berikhtiar rutin ngopi pahit. Ya semua karena omongan orang: soal gula tak bagus buat badan, diabetes, dan takut kena serangan jantung.

Ngopi pahit atau tanpa gula ini konon banyak manfaatnya, walau tak benar-benar percaya tapi rasanya untuk menguatkan tekad berpahit-pahit di lidah apa salahnya informasi tentang manfaat minum kopi pahit  itu tidak ditampik begitu saja. Apalagi sumber informasinya dari situs yang bukan abal-abal. Dari beberapa sumber katanya minum kopi pahit tiga cangkir sehari bisa menjaga kesehatan jantung, mendukung kesehatan tulang, mengurangi resiko kanker, mengatasi potensi diabetes dan macam-macam.

Entah akan sampai kapan saya rutin minum kopi pahit ini. Dan apakah saya pada suatu hari nanti akan mampu menikmati lezatnya minum kopi? Tentu saja hanya Tuhan yang tahu. Dan hanya Tuhan pula yang tahu apakah kopi itu benar-benar bermanfaat bagi tubuh ini yang rasanya kian menua atau justru sebaliknya. Selamat malam saja semua.



4 komentar:

Mas Huda mengatakan...

jadi ingat beberpa hari yang lalu saya pesan kopi espresso, setelah saya minum teryata pahit banget, saya kasih gula masih saja pahitnya susah hilangnya....

Muhammad A Vip mengatakan...

tapi kalo sudah biasa ternyata gak kerasa pahitnya

Aul Howler's Blog mengatakan...

Entah knp sampai skrg gak bisa bisa suka kopi
Sukanya teh, atau air putih ^^"

Pramudya Dhio mengatakan...

tubuh ini yang rasanya kian menua
kata2nya itu loh bang ,
baru tau kopi pahit itu bermanfaat yah
tapi gua ngga bisa minum kopi ampe 3 x gitu , bisa mules nih perut , yg pnya asam lambung tinggi keliatannya tidak bagus ,,