Rabu, 27 Desember 2017

Pertandingan Boxing Day Ala Indonesia, Ayolah PSSI !

Boxing Day, saya mengenal istilah ini karena menggemari English Premier League. Tradisi berbagi bingkisan di Hari Natal yang kemudian di bawa ke lapangan sepakbola ini memang tradisi yang cuma ada di Inggris. Ketika kompetisi sepakbola di negara-negara Eropa libur Natal, di Inggris justru dilangsungkan pertandingan pada satu hari setelah perayaan Natal. Andai saja tradisi semacam itu ada di Indonesia mungkin pertandingan sepakbola yang unik ini di sebut  ‘Nyadran’ atau Halal bi Halal. Dan sangat mungkin lebih menarik dari Boxing Day di Liga Inggris.

 
Orang Indonesia sudah kita sama tahu sangat menggemari olah raga sepakbola, dari pekarangan rumah di pelosok desa sampai di lapangan beton di kota besar setiap hari selalu ada orang main sepakbola. Dari anak-anak sampai orang tua, dari yang serius berkompetisi sampai yang cuma rebut mulut di depan televisi, di Indonesia setiap hari mudah ditemui. Walau tidak ada prestasi yang menbanggakan di cabang olahraga ini, tapi soal kegilaan pada sepakbola saya yakin orang Indonesia tak kalah dengan orang Brasil atau Inggris yang dianggap sebagai moyangnya sepakbola itu.

Maka mengandaikan Boxing Day ada di Indonesia saya kira wajar, bahkan saya pikir perlu dikaji oleh PSSI (hahaha), Apalagi suporter sepakbola kita gemar sekali tawuran, rasanya pertandingan Halal bi Halal bisa jadi solusi perseteruan antara Jak Mania dan Bobotoh. Ketika hari sedang dipenuhi kebahagiaan, dompet orang tebal-tebal, ada berlangsung pertandingan sepakbola sepesial pasti stadion penuh sesak.

Tak harus hari kedua lebaran, bisa hari ketiga atau sepekan setelah hari lebaran tiap-tiap liga menyelenggarakan pertandingan resmi sekalian Halal bi Halal. Dan karena lazimnya pada acara Halal bi Halal ada hidangan ketupat maka di stadion tempat berlangsungnya pertandingan juga di sediakan ketupat dengan segala pendampingnya. Setiap penonton yang datang membawa tiket bisa langsung menuju ruang prasmanan, makan-makan sembil bercengkrama, minal aidin wal faizin-an sebelum duduk di bangku penonton. Lalu ada pula acara seremonial maaf memaafkan antar supporter yang diwakili satu dua orang.

Terbayang tradisi ini andai ada di sini pasti  sepakbola Indonesia akan sangat  terkenal di dunia. Tak perlu prestasi atau jadi peserta rutin Piala Dunia, asalkan sepakbola Indonesia jadi berita dan jadi  obrolan para penggemar sepakbola seluruh dunia rasanya sudah cukup jadi kebanggaan.


Bagamana saudara-saudara?

Tidak ada komentar: