Selasa, 13 Februari 2018

KALI PEMALI MELUAP LAGI, BREBES BANJIR LAGI

Banjir dan banjir. Pekan lalu banjir Jakarta jadi topik berita. Sudah biasa. Setiap tahun sejak puluhan tahun lalu pada musim hujan tepatnya pada bulan Desember dan Januari sungai Ciliwung meluap tak mampu menampung air kiriman dari wilayah selatan. Banjir kiriman, begitu biasanya orang-orang menyebutnya. Dan hari ini daerah di sekitar tempat tinnggal saya mengalami hal serupa. Kali Pemali meluap sejak kemarin malam dan diberitakan ada tanggul penahan air jebol yang mengakibatkan beberapa desa di Kabupaten Brebes terkena banjir.


Brebes sudah puluhan tahun bebes banjir dan kini dua tahun berturut-turut mengalaminya lagi. Setelah tahun kemarin tanggul kali pemali di Desa Pemaron jebol karena  air kiriman, kini tepat setahun setelah peristiwa itu tangul jebol terjadi lagi. Kawasan yang mengalami banjir rupanya masih  sama seperti tahun lalu, cuma sejauh ini belum bisa dipastikan apakah hanya di sekitar itu air meluap atau ada perluasan bencana.

Entah karena kondisi tanggul yang rapuh atau tekanan air yang belakangan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, kemungkinannya apa yang terjadi di Brebes dengan di Jakarta tak berbeda. Setelah terjadi hujan besar di daerah selatan air sunngai meluap dan daerah bagian utara yang lebih rendah menanggung air kiriman. Di Jakarta sudah lama diketahui melimpahnya air kiriman itu karena air hujan langsung mengalir ke sungai yang disebabkan oleh maraknya pembanngunan kawasan permukiman. Apakah di Brebes juga hutan-hutan juga dibabat  diganti villa dan kawasan hunian orang-orang berduit?


Semoga peristiwa tanggul jebol di Brebes yang ke dua ini tidak berlanjut pada yang ke tiga , ke empat dan seterusnya. Brebes bukan Jakarta, dan rasanya untuk mengatasi masalah banjir ini lebih mudah dari Jakarta.

Tidak ada komentar: