Bagi
saya ini takdir. Saya lahir di bumi yang sekarang bernama Indonesia dan
sekarang saya bertetangga dengan seseorang yang—sepertinya—tergila-gila pada
suara musik. Setiap hari saya yang juga suka musik lebih sering lupa mendengar musik
kesukaan, tentu karena suara musik dari tetangga lebih dominan. Entah jenis musik
apa yang diputarnya, karena yang terdengar cuma suara dang dung dang dung yang
mendebarkan jantunng. Dan sekarang 9 Maret 2018 Hari Musik Nasional, keadaaannya tetap
seperti biasa.
Saya
akrab dengan musik sejak balita. Orang tua saya dulu punya seperangkat alat
pemutar musik yang disewakan untuk orang hajatan, jadi setiap hari rumah saya full music,
Ummi Kultsum favoritnya. Pada malam hari halaman rumah selalu ramai, anak-anak
yang lebih besar dari saya bermain musik dengan alat apa saja yang mudah
ditemui. Dan waktu esde saya sudah sering bolak-balik ke tukang kaset bajakan
untuk membeli atau tukar tambah demi memuaskan diri dengan lagu-lagu yang top
di televisi. Hingga kini pun, musik masih jadi bagain hidup, yaitu dengan
donlot lagu gratis di planet lagu.
Musik sudah pasti bagian dari hidup manusia, termasuk manusia Indonesia. Ada banyak
alat musik di Indonesia, dan ada lebih banyak lagi bunyi-bunyian yang hanya
bisa didengar di alamnya. Cuma entah kenapa kini, di negeri yang banyak suku
bangsanya ini yang mudah ditemui justru suara dang dung dang dung seperti yang datang
dari rumah sebelah. Lalu jenis musik apakah yang sekarang sedang top di tivi
yang dimainkan oleh musisi kita?
Saya
masih mendengarkan musik. Pop, dangdut, tarling, jaipong, rock, blues, daster,
gamis sampai yang pakai cadar (hus!) pernah saya gandrungi dan ketika kini tak
jelas jenis yang mana yang sedang top saya masih saja mendengarkan Aerosmith.
Ini bukan dari Indonesia hoi… selamat Hari Musik Nasional saja dah!
2 komentar:
Plus satu lagi, musik genre EDM. Wah, lagi digandrungi remaja zaman now yang mampu beli tiket DWP hohoho
EDM aku gak tahu, aku tahunya REM haha
Posting Komentar