Ada
kabar hari ini (Kamis 31 Mei 2018) Zainudin Zidane pelatih Real Madrid klub
sepakbola yang baru pada akhir pekan lalu menjuarai Liga Champions Eropa telah
mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih klub asal Sepanyol itu. Pelatih
asal Prancis itu sebenarnya masih punya
kontrak hingga tahun 2020, jadi keputusannya ini sangat mengejutkan mengingat
kesuksesan yang diraihnya dalam menangani tim Los Blancos begitu mengagumkan. Apapun yang jadi pertimbangan dalam
keputusannya itu, sepertinya langkah yang Zinedine (aslinya) Zidane tempuh ini bisa dibilang tepat.
Jelas
dia pelatih hebat, capaiannya menjuarai Liga Champions Eropa tiga kali
berturut-turut adalah sebuah rekor. Apakah jika dia tetap di posisinya hingga
tahun depan akan ada capaian yang lebih gemilang lagi? Mungkin saja, tapi hal
buruk pun bisa saja terjadi. Andai Zidane tak menutup tahun ini dengan SI
Kuping Besar, saya yakin dia akan jadi bahan ejekan dan olok-olok biarpun
timnya telah diantarkannya ke partai final. Tengok saja beberapa pelatih yang
telah membawa klubnya jadi kampiun, seakan mereka telah lama menjadi beban
keuangan klub lalu dengan semena-mena ditendang begitu saja hanya beberapa saat
setelah pesta meriah.
Zidane
mungkin tidak takut dipecat, namun sikapnya menunjukkan bahwa dia sangat
menghargai dirinya. Dia adalah sosok yang selama ini selalu tampak tenang —walau
pernah menanduk Materazi—dan pastinya semua berdasarkan perhitungan. Dia berhenti
ketika berada pada capaian yang tinggi, tidak membiarkan diri pada kebanggaan
dan yang lebih penting khusnul khotimah. Sebagai seorang muslim, akhir yang
baik jelas pilihan utama.
Di
bulan Romadlon, bulan yang pasti spesial bagi Zidane, seakan sosok muslim
fenomenal ini sedang berdakwah kepada saudara-saudaranya seagama di negara kita
yang kini umumnya begiitu tergila-gila pada kedudukan dan jabatan. Di sini sudah bukan
rahasia, hanya karena ingin jabatan segala cara dilakukan—halal atau haram. Yang
menduduki jabatan pun, sudah dinyatakan bersalah karena menyalahgunakan jabatan
pun masih tetap ingin bertahan. Semoga kita mampu menangkap pesan bagusnya ini.
Selamat
buat Zidane untuk segala prestasi yang pernah diraih di Madrid baik saat
menjadi pemain maupun pelatih. Dan semoga di manapun nanti karir kepelatihannya berlanjut, sukses dan rendah hati tetap menyertai. Sebagai penutup, selamat
berpuasa.
2 komentar:
e ladah pak Zidane jadi keluar to dari kursi pelatih
MAS ZIDANE
Posting Komentar