Selasa, 12 Juni 2018

MUDIK TAK LAGI BERISIK


Musim mudik datang lagi. Acara rutin tahunan ini entah sejak kapan berlangsung di negeri ini, yang jelas sejak saya kanak-kanak cerita orang-orang yang pulang ke kampung dari rantau (Jakarta) sering saya dengar dan selalu seru. Mengalaminya pun pernah beberapa kali, walau tidak sedramatis yang ada dicerita-cerita, mudik memang asyik walau sering berisik.


Sekarang dan nanti mungkin sudah tak ada lagi pemandangan orang-orang naik kereta api bergelantungan di lokomotif atau duduk di atas gerbong, pemerintah sudah melarangnya bahkan mudik dengan kereta api kini lebih nyaman dari angkutan darat lainnya. Kalau ingat zaman dulu, orang sampai nekat berdiri berjam-jam sambil berpegangan erat agar tidak jatuh dari lokomotif, dan sepanjang perjalanan dihantam angin kencang, benar-benar aksi kolosal yang mengagumkan. Cerita-cerita—yang cenderung bohong—pun pernah saya dengar dari mereka yang pernah mudik dengan kereta di masa lalu itu, ada yang merasa bangga lolos dari maut saat kereta yang ditumpanginya melewati terowongan padahal orang yang di sebelahnya kepalanya lepas dan macam-macam cerita ganjil lainnya.

Dua tahun lalu, mudik horror pun sempat bikin gempar, yaitu Tragedi Brexit (Brebes Exit) yang membuat saya yang tidak mudik pun kena imbasnya karena macet total tak cuma di jalan tol tapi juga di jalan-jalan kampung dan membuat harga bensin yang waktu itu di bawah enam ribu rupiah dijual oleh pengecer sampai Rp 25000 per liter. Orang-orang banyak yang menduga macet parah akan berulang karena jalan Tol Transjawa belum selesai total, syukurlah tahun lalu keadaannya membaik dan rencana pedagang bensin eceran yang sudah menimbun dan akan menjualnya dengan harga Rp 50000 per liter tidak terjadi.

Tahun ini keadaannya tampak lebih baik, jalan di desa yang tahun-tahun sebelumnya dilewati bus-bus besar kini sudah tidak lagi—tak ada lagi telolet-telolet. Berita kemacetan parah di jalan tol atau pantura pun sepertinya tidak ada, walaupun pastinya masih ada kemacetan tapi bisa dimaklumi. Ah, coba Tol Transjawa dibangun 20 tahun yang lalu dan perkeretaapian ditata sejak lama, pastinya sudah lama mudik tak berisik.

3 komentar:

Saleho mengatakan...

mudik sudah tradisi Indonesia

Nadia K. Putri mengatakan...

Iya ya, cerita Brexit bener-bener drama sampai-sampai keluarga kami mager pulang kampung. Padahal naik pesawat ke Padang. Haduh sampai segitunya :)

Muhammad A Vip mengatakan...

tOMO: BETUL BETUL BETUL
nADIA: HAHAHAH