Agustusan. Istilah
ini sering disebut di pekan-pekan terakhir, yang maksudnya sudah pasti adalah perayaan
memperingati kemerdekaan negara yang setiap tahun diadakan pada bulan Agustus. Acara
yang berupa arak-arakan atau pawai atau karnaval memang acara paling ditunggu-tunggu
oleh warga. Sudah tradisi di negeri ini, tak cuma di Ibu Kota Negara Jakarta,
tiap-tiap desa di negeri ini saya kira mengadakannya. Dan kini kemeriahannya
makin menjadi-jadi seakan tak mau kalah dengan karnaval-karnaval di luar
negeri.
Saya sendiri
pernah beberapa kali ikut acara pawai tahunan ini, yang di daerah saya biasa
disebut dengan istilah “prayaan”. Tapi itu dulu, sekarang orang-orang sepertinya
sudah tak memakai istilah itu lagi, apalagi Kids
Jaman Now, yang lazim sekarang tentu saja “karnavalan”. Dulu pada masa saya
sekolah acaranya sekedar pawai bendera anak-anak
sekolah tanpa musik yang berisik. Kami anak-anak
sekolah pada bulan Agustus diwajibkan bikin stik dari bambo yang panjangnya
kira-kira 75 cm dan dikumpulkan, yang kemudian oleh pihak sekolah diberi
bendera merah putih dari kertas. Kami anak-anak sekolah berbaris rapi mengikuti
kelompok kesenian kuda lumping yang jadi lokomotifnya.
Dulu tak ada
drum band atau marching band di desa saya. Bahkan pada dekade 90an sekolah saya
yang negeri di kota kabupaten tak punya grup drum band. Tapi kini setiap sekolah dari esde sampai
esema memilki drum band dengan mayoret yang berdandan tak kalah sexy dari
penyanyi dangdut. Negeri ini makin makmur rupanya, karena tak cuma iring-iringan
anak sekolah, warga pun ikut habis-habisan dengan caranya masing-masing.
Seingat saya
dulu seluruh siswa dilibatkan dalam prayaan ini. Jadi iring-iringan pawai
bendera lebih banyak anak-anak berseragam sekolah, tapi kini sepertinya
tiap-tiap sekolah hanya diwakili oleh grup drum band-nya dan panjangnya
iring-iringan didominasi warga dengan bermacam-macam tampilan. Dan karena kini di desa jumlah sekolah makin
banyak, drum band-nya pun jadi banyak.
Apakah drum band
akan tetap jadi andalan anak-anak sekolah pada perayaan agustusan? Atau mungkin
kelak akan dianggap kuno permainan ini dan diganti dengan entah apa yang lebih
asyik? Semoga saya diberi umur panjang, walau tak lagi ikut terlibat tapi
menontonnya juga tak kalah asyik.
5 komentar:
Kok hampir mirip dikampung saya ya, drum band atau kuda lumping menjadi hal penting. Biar tambak seu.
di jawa kuda lumping sepertinya khas
di tempat saya juga palingan drumband yg terkenal, pagi nya ada acara jalan santai berhadiah siangnya baru drumband, kalo mlm nya ada pnkat pinang :D
Untuk mengenang Agustusan tahun ini ditandai dengan aksi Joni Kala.
Khanif: panjat pinang malam hari?
Ancis: Joni Kala panjat pinang bisa nggak ya?
Posting Komentar