Agustusan lagi. Perayaan lagi. Ya,
bulan Agustus adalah bulan perayaan. Pada bulan ini sudah tradisi dirayakan
Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Negara ini yang
proklamasi kemerdekaannya terjadi pada bulan Agustus 1945 tepatnya pada tanggal
17 telah menetapkan tanggal itu sebagai hari bersejarah yang merupakan tonggak
awal tegaknya NKRI, maka memang sudah semestinya diperingati dan dirayakan.
Pada bulan Agustus perayaan
kemerdekaan biasanya berlangsung hanpir sebulan penuh. Dari berkibarnya bendera
merah putih di tiap halaman rumah warga, umbul-umbul dan bermacam hiasan
bertebaran di banyak tempat sampai pembuatan berbagai jenis gapura secara
swadaya di muka gang jadi penanda perayaan. Di sana biasanya ada tulisan Dirgahayu HUT RI,
dan sekarang adalah HUT RI yang ke 73.
Pemasangan bendera merah putih saya
bisa mengerti dengan mudah kenapa hal itu harus dilakukan. Tapi membuat gapura
di muka gang, saya masih sulit paham kenapa selalu ada yang seperti itu. Gapura
biasanya dibuat sedemikian rupa bahkan dilombakan. Saya menduga hal ini sama
seperti sepanduk “Marhaban Ya Romadlon” pada menjelang bulan puasa, jadi di
mulut-mulut gang dibangun gapura tujuannya untuk menyambut datangnya
kemerdekaan.
Kemerdekaan dianggapnya akan selalu datang
pada tanggal 17 Agustus, atau karena kemerdekaan itu abstrak dibikin mudah saja
penandaannya dengan tanggal. Entahlah, atau sekedar ramai-ramaian memeriahkan
bulan Agustus sebagai peristiwa tahunan. Lagipula untuk apa pusing-pusing, zaman
sudah merdeka saatnya berbuat dan berekspresi. Di gang tempat saya tinggal, di
sepanjang gang apa saja di gantung melintang di atas jalan: ada kantong kresek
warna-warni, ada gelas bekas minuma kemasan, ada yang senang-senang saja dan
ada pula yang menggerutu.
Selamat datang “kemerdekaan”, kami
merindukanmu sepanjang waktu. Terutama kami warga kelas bawah, orang-orang
kecil, rasanya hidup di negara dan zaman merdeka masih saja berasa sulit merasa
merdeka. Merdeka…selamat dataaaang!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar