Apakah Presiden kita sekarang Jokowi kelak
akan selegendaris Gubernur Jendral Daendels yang pada masa saya kanak-kanak
teman sepantaran dan orang-orang tua semua fasih menyebut namanya? Mungkin
karena saya lahir di dekat jalan Pantura yang kami kenal dan kami sebut Jalan
Daendels itu sehingga nama orang Belanda yang jadi lokomotif pembangunan jalan
yang panjangnya ribuan kilometer itu lanyah
di mulut kami. Siapa Daendels bisa jadi kebanyakan dari kami tak bisa
menjelaskan panjang lebar, tapi saya yakin tak sedikit yang tahu bahwa itu nama
orang Belanda yang telah mengerahkan ribuan bahkan mungkin jutaan manusia demi
memperlancar laju transportasi di Pulau Jawa.
Setelah lebih dari dua ratus tahun
Pulau Jawa punya Jalan Pantura yang lama pula jadi jalur utama orang-orang Jawa
bepergian ke Jakarta si Ibukota Negara, kini resmi Jalan Daendels itu punya
teman hidup yang kami sebut Trans Jawa.
Menjelang mudik Natal dan Akhir Tahun 2019 jalan bebas hambatan yang
lama ditunggu-tunggu itu telah resmi dibuka untuk dilalui. Presiden Jokowi dan
beberapa menteri kemarin (20/12/2019) dengan bus dari Surabaya menyusuri jalan
yang katanya nyaman dilalui itu, dan saya merasa “wow” menyimak beritanya;
benarkan Tol Trans Jawa sudah benar-benar nyambung Jakarta -Surabaya?
Jalan tol baru ini bukan karena
melintas tak jauh dari tempat saya tinggal sehingga saya dibuat perhatian pada
keberadaannya. Saya sering memikirkan meestinya jalan ini sudah selesai sebelum
Orde Baru runtuh atau di pertengahan dekade 90-an. Betapa saya yang sering
bolak balik Brebes-Jakarta –dan banyak orang lainnya—sering pula dibikin
jengkel karena harus kegerahan berlama-lama di dalam bis kota atau mengalami
macet berhari-hari saat musim mudik. Kini ketika kereta api sudah nyaman untuk
pulang pergi ke Jakarta, kendaraan pribadi merajalela, Bis Antar Kota sepi
peminatnya, yang ditunggu ada di depan mata, adakah yang merasa tidak bahagia?
Andai pada Pemilu 2019 nanti Jokowi kalah dan cuma lima tahun menjadi
presiden Indonesia, kemungkinan namanya dikaitkan dengan Jalan Trans Jawa
sangat mungkin terjadi. Daendels pun
hanya tiga tahun di Pulau Jawa, tapi namanya akan dikenal sepanjang masa. Jokowi
bisa saja kalau tak lagi menjabat di lima tahun mendatang tidak mendapat
sanjung-puja, tapi tengoklah Soeharto yang sempat dihujat di mana-mana, tak
sampai lama kembali harum namanya. Trans Jawa, bisa saja nanti Jokowi namanya.
4 komentar:
Maseee... ndak ada gambarnya....
gak keliatan :(
Ya setidaknya ada kontribusi beliau..
Menang kalah ya urusan nanti.
Sekarang belum selesai tugas membangun.
yup mas, meski nanti gak kepilih lagi jadi presiden setidaknya dia udh ninggalin bekas, bukan sembarang bekas, tapi bekas yg udah jadi, bukan bekas yg ntar dilanjutin org wkwkwk
RanSoeky: gambar Pak Jokowi emang gak ada, kan bukan lagi kampanye
Viral; ya, jejak yang nyata
Posting Komentar