Rabu, 19 Desember 2018

JOSE MOURINHO KE INDONESIA SAJA


Tak sampai tiga tahun Jose Mourinho menangani Manchester United (MU), ternyata. Padahal saya dulu beranggapan dialah sosok yang paling pas berada di posisi yang lama diduduki Sir Alex Ferguson itu. Betapa, Jose tak lebih baik dari Moyes dan Van Gaal yang lebih dulu mengganti posisi Sang Legenda. Sungguh mengecewakan, setelah pada tahun pertama bisa dibilang sukses dengan gelar Piala Liga dan Liga Eropa, pada tahun-tahun berikutnya justru Jose seperti bermain-main dengan jabatannya. Dia seperti menantang para petinggi di MU: Pecatlah aku, kau kujitak!


Jose memang sosok yang terkenal banyak ulah. Mungkin merasa diri hebat, sering mengantarkan sebuah tim meraih gelar juara, membuat sikapnya pada pekerjaan tak beda dengan gaya bocah ketika sedang bermain nano block. Tak salah kiranya jika ada anggapan Jose sengaja minta dipecat, tapi saya meyakini dia menginginkan posisi manajer di MU melebihi segalanya. Kalau dia terkesan bermain-main dengan kepemimpinannya di tim, bisa saja dikatakan dengan kontraknya yang belum akan segera habis dia sedang merancang kejutan yang bukan sekedar gelar juara semusim.

Entahlah apa maunya The Special One, hanya Tuhan yang tahu. Saya katakan hanya Tuhan yang tahu karena bisa saja Jose pun tak tahu pasti dengan keinginan dirinya. Jose mungkin saja ingin jadi pelatih MU lebih lama dari Sir Alex, tapi zaman mereka berdua sangat jauh berbeda. Andai Jose menangani MU pada awal dekade 90-an, tiga tahun di awal kepemimpinannya tanpa tropi sangat mungkin dia masih bebas bereksperimen, apa daya kini eranya klub-klub Liga Primer berlaku kejam pada para pelatih.  Saya jadi berandai-andai, coba pada tahun pertama Jose melatih MU terdegradasi, pastinya dia bisa jadi teman akrab Rafael Benitez.

Jose Mourinho pergi dari MU bisa jadi bukan masalah serius baginya. Ada banyak klub  besar menginginkannya, sudah pasti. Dan tak tertutup kemungkinan dia akan menangani tim sepakbola nasional, atau jangan-njangan sedang dibidik petinggi PSSI untuk jadi manajer Tim Sepakbola Indonesia. PSSI yang menurut saya senang dengan keseruan-keseruan daripada upaya serius meningkatkan prestasi, rasanya pas mengambil Jose Mourinho sebagai pelatih.

Jika PSSI berkeinginan mengangkat Jose Mourinho jadi manajer timnas, melalui tulisan ini saya nyatakan diri sebagai pendukung pertama. Luis Milla sudahlah, apalagi di Filipina ada Sven Goran Eriksson yang pernah menangani Manchester City, Indonesia jangan sampai kalah, jadikan Tim Garuda sebagai Setan Merah baru bagi Jose Mourinho. Sepakbola Indonesia sudah sering mengundang perhatian dunia, kini saatnya jadi bahan pembicaraan dunia. Jose, monggo rawuh…

1 komentar:

Himawan Sant mengatakan...

Aku juga mendukung si pelatih kawakan Jose Mourinho ini jadi pelatih timnas Indo.
Biar rate kontraknya mahal, tapi prestasinya terbukti mencetak banyak kemenangan atas team yang pernah digemblengnya.