Hari
Ibu dan banyak foto bertebaran menampilkan seseorang ber-swafoto dengan seorang
ibu yang sangat mungkin itu ibunya. Dan saya tentu saja ingin begitu-begituan,
atau mengunggah foto ibu saya untuk menunjukkan kepada siapa saja bahwa saya
masih punya ibu dan bangga kepadanya. Foto ada tapi sampai menjelang tanggal 22
Desember 2020 berakhir saya belum juga mengunggahnya, masih ada rasa malu. Tentu
bukan malu mempertontonkan wajah ibu saya, tapi malu karena selama ini saya tak
bener-benar memuliakan beliau, jadi rasanya tak ada alasan bagi saya berharap agar
dianggap mencintai ibu hanya dengan memajang fotonya di media sosial.
Memang,
tak semua manusia sama dalam mengekspresikan diri termasuk dalam menunjukkan
rasa cintanya kepada orang tua. Sebagaimana orang tua menunjukkan kepeduliannya
pada anak-anak mereka pun macam-macam gayanya: ada yang dengan kekerasan fisik
dalam mendidik, ada yang memanjakan dengan menuruti segala kemauannya dan
membela apapun kesalahan yang diperbuat oleh si anak kepada orang lain. Ada
orang tua yang mengarahkan anak dengan akal, ada pula yang diumbar begitu saja
seperti binatang. Dan kehidupan telah menunjukkan ragam sebab akibat dari
hubungan timbal balik antara anak dan
orang tua yang ternyata tidak mudah untuk menjelaskannya.
Jadi
sefi dengan orang tua lalu pamer ke
halayak ramai adalah sebuah cara bagaimana seorang anak berbakti. Apapun hasilnya,
seseorang memang harus berupaya, dan tentu saja sesuai kemampuan. Mampunya mengajak
foto mau bagaimana lagi? Bisa jadi semua anak ingin membuat senang orang
tuanya, tidak ingin merepotkan, tidak ingin meminta apapun, tapi keadaan tidak
selalu selaras dengan keinginan. Seperti saya yang dari bayi hidup dengan ibu
angkat lalu setelah besar tinggal dengan ibu kandung sedangkan keduanya tidak
berjauhan membuat saya selalu punya ganjalan ketika ingin mengekspresikan rasa,
maka yang saya lakukan adalah bersikap sebagai anak manis yang cenderung pasif
(takut salah satunya cemburu).
Semua
manusia punya masalah. Termasuk masalah dalam menunjukkan rasa cinta. Menunjukkan
dengan selfi bersama di medsos banyak yang mencibir, menunjukkan dengan sikap
sehari-hari sering disalah-pahami, tidak menunjukkannya sudah pasti jadi bahan
gunjingan tetangga kanan-kiri. Akhirnya, monggo selfi dengan ibu di Hari Ibu
setahun sekali, saya mungkin akan melakukannya lain kali.
Selamat
Hari Ibu, buat ibu-ibu di manapun ibu-ibu sekarang berada. khususnya buat ibuku
tentu saja.
2 komentar:
selamat hari Ibu juga ya
Tomo: Juga buat bapak
Posting Komentar