Internet di Rumah Tetangga

Sekarang zaman internet, dari anak kecil sampai yang brewokan dan dari kota sampai plosok desa semua pada jajan internet. Duit abis ngggak peduli, yang penting online jalan terus. Warnet mewabah sebagaimana dulu di akhir dekade 90-an wartel menjamur subur. Facebook-an pakai ponsel juga dilakukan kapanpun dimanapun oleh siapapun. Cepatnya laju tekhnologi!

Dan ini cerita tentang seorang ibu tetangga rumah yang lagi demam internet juga. Ceritanya sekitar tiga hari yang lalu tetangga rumah tersebut baru saja membeli seperangkat komputer. Dan karena kini zaman online sudah pasti komputer tersebut pun digunakan buat online juga. Semenjak itu, setiap hari  sang ibu itu selalu sibuk mengajak siapapun yang ada didekatnya ikut online. Diterangkanlah ini itu, ditunjukkan gambar-gambar dan vidio--termasuk vidio yang sekarang lagi heboh: Arlunari. Istriku yang beberapa kali diajak menceritakan kembali semua yang dialaminya dan kesannya lucu sekali.

"Apa saja ada di sini, mau nanya apa saja bisa, tinggal ketik," begitu salah satu ungkapannya. Untuk  mudahnya mengakses situs porno, ibu itupun mengeluhkannya. Tapi pikirnya karena letak komputer itu yang di ruang keluarga hal semacam itu tidak perlu dikhawatirkan. "Daripada di warnet," katanya. Ya, selamat menikmati dunia internet.

Kini saya membayangkan, tak sampai sepuluh tahun ke depan rasanya setiap rumah di kota--bahkan mungkin di desa--akan tersedia komputer yang siap ditanyai apapun seperti kata ibu tadi. Sepuluh tahun lalu  tak terbayang kalau ponsel bisa semurah sekarang dan bocah kelas tiga sekolah dasar di kantong belakang celananya terselip ponsel 3G. Dan kini laptop baru sudah ada yang harganya di bawah satu juta, dua atau tiga tahun lagi mungkin bisa lebih murah. Ya, tak sampai sepuluh tahun, atau tak sampai pula lima tahun, ibu-ibu akan belanja cabe dan daun salam di warung sebelah cukup dengan ketik-ketik.