Nasi Goreng Telor-ku

Siapa tak kenal nasi goreng? Kalau masih ada yang tak tahu nasi goreng di abad internet ini pasti sangat lucu sekali orangnya (maksudnya karena masih bayi). Nasi goreng gampang ditemui di bumi Indonesia. Bagi yang tinggal di Jakarta, tukang nasi goreng jelas saingan berat artis sinetron. Nasi goreng makanan top. Aku suka, anda suka bahkan Obama si presiden Amerika Serikat juga suka.

Nasi goreng adalah nasi yang digoreng, tentu saja. Dengan bumbu-bumbu dan telor biasanya. Terus terang saya baru tahu nasi goreng pakai telor ketika di Jakarta. Sebelumnya, ketika masih hidup di desa nun jauh di sana, setiap menggoreng nasi tak pernah dicampuri telor. Maka ibuku pun dulu pernah bingung ketika pada suatu kali datang ke Jakarta (di rumah paman) saudara sepupu minta digorengkan nasi pakai telor. Dan ternyata si telor cuma diaduk-aduk dengan bumbu sebelum nasinya dimasukkan. Whalah, nasi goreng di campuri telor.

Bagiku melihat caranya yang cuma seperti itu, nggak ada kreatifitas di sana. Karena ketika pertama kali mendengar ada nasi goreng telor yang terbayang olehku lebih dari sekedar itu. Maka setiap kali membuat nasi goreng telor yang saya lakukan tidak sekedar mengaduk-aduk telor seperti lazimnya tukang nasi goreng melakukan. Yang saya lakukan adalah menggoreng nasi  dengan bumbu dan kecap sampai berasap, kemudian sedikit demi sedikit telor yang telah dikocok disiramkan. Hasilnya cairan telor itu akan menyelimuti nasi yang telah panas. Memang ketika dihidangkan keberadaan si telor sulit dilacak, tapi yang pentingkan sudah ada telornya. Jadilah nasi goreng telor-ku.

Tapi kemarin ketika menggoreng nasi dengan istriku, nasi goreng telor-ku harus kalah dengan kemauannya. Padahal setiap kali makan nasi goreng buatanku selalu keenakan. Kemarin dia maksa menggoreng dengan caranya yang tak beda dengan kebiasaan para tukang nasi goreng. Ya sudah, daripada berantem.