Jumat, 19 November 2010

Kambing, Bukan Kambing Hitam

"Jangan kambing hitamkan kambing." Begitu kata nara sumber dalam acara bincang-bincang di RRI kemarin malam. Kalau menurut saya, kalimatnya kurang keren. Harusnya, "Jangan kambing hitamkan kambing yang tidak hitam." Hehehe... Saya tak ingat nama nara sumbernya, karena terlalu konsentrasi ke pembahasannya. Katanya, soal daging kambing menyebabkan darah tinggi dan meningkatkan kolesterol itu salah, tak ada bukti apapun kalau daging kambing jelek bagi kesehatan.


Bincang-bincang itu berlangsung tepat ketika kepala saya pusing setelah sebelumnya makan daging yang telah diolah. Sebelumnya saya berpikir ini karena daging kambing, tapi dalam bincang-bincang itu semuanya dibantah. Menurut nara sumbernya, yang jadi sebab darah tinggi dan kolesterol bukan daging kambingnya tapi cara pengolahannya. Daging yang digule dengan banyak mengandung santan dan garam itulah biang keladi timbulnya penyakit, sedang daging kambingnya sendiri tidak bermasalah. Bahkan menurutnya pula, daging kambing itu baik bagi stamina. Daging kambing itu rendah lemak jenuhnya jadi buat yang terkena darah tinggi malah bagus.

Beberapa penanggap juga mengutarakan hal serupa. Ada Bapak-bapak yang mengaku umurnya sudah lewat 70 tahun mengaku masih makan daging kambing dan tidak apa-apa. Dikatakan juga orang-orang Arab itu doyang daging kambing dan mereka kuat-kuat. Dijelaskan ini hanya salah persepsi.

Memang, pengalaman tidak pernah membuktikan ketika saya makan sate kambing dalam jumlah banyak berdampak buruk pada kondisi badan. Sekali saja saya pernah makan sate seharian tanpa nasi dan hasilnya ketika buang air besar keras sekali. Hahaha... Dan ini yang asyik, kata si nara sumber yang pakar herbal, kalau kita terserang darah tinggi makan saja bawang putih satu siung, maka karena saya merasa kena darah tinggi dengan kepala yang pusing tujuh keliling tanpa menunda waktu langsung saja kunyah bawang putih dan telan. Dilanjutkan minum air putih banyak dan tidur.

28 komentar:

Unknown mengatakan...

wah,s aya malah gak suka kambing. mau disate atau di buat sop, tetap gak suka.

NURA mengatakan...

salam sobat
kena darah tinggi.
alhamdulillah sehat kembali dengan mewngunyah bawang putih,minum air putih dan tidur cukup,

Erdien mengatakan...

Ada seorang guru bilang, "Jangan suka menyalahkan orang (pihak) lain!". Mungkin itu maknanya jangan mengkambinghitamkan ya?

Rela Rahmah mengatakan...

he, aku makan sop daging yg g ada santan trus g trlalu banyak garam, tapi tetep pusing-pusing..

em, tapi daging sapi sih bukan kambing.. ehehe

ESSIP mengatakan...

izin buka kunci PERTAMAX nih...

segala sesuatu jika berlebihan pasti akan memberikan efek yang enggak baik buat diri kita. nasi saja kalau kita makannya kebanyakan, juga berdampak enggak bagus kok, yaitu KEWAREGEN he.hee

Muhammad A Vip mengatakan...

Sang cerpenis:wah, rugi!
Nura:Alhamdulillah Bu
Erdien:Ya, jangan salahkan kambing juga, salahkanlah Gayus. hahaha
Takuya:saya juga sapi, tapi bukan dagingnya, cuma koyor.
Lozz:trus kebletengen.

Common Cyber mengatakan...

Wah, berarti yg salah itu si pengolah makanannya yah..

Nah, yg nyebarin persepsi darting gara2 makan kambing sapa nih ya?

Bumi Al Fattah mengatakan...

Mau gara-gara daging kambing atau bukan. Tetap saja saya gak doyan daging kambing.

Hehehehehe.

Muhammad A Vip mengatakan...

Common:kayaknya tukang sate ayam nih. hihi
Bumi:wah, coba lah sekali, pasti nambah. haha

TUKANG CoLoNG mengatakan...

segala hal kadarnya harus pas. kalo emang berlebih, ya pasti berbahaya..:p

TUKANG CoLoNG mengatakan...

ngomongin kambing, jadi laper..;-q

Usup Supriyadi mengatakan...

pengalamannya begitu ya. hahahah... lain kali tambah serat agar tak seret... hihihi

Bintang mengatakan...

Semuanya harus sesuai porsi, kayaknya itu deh kunci penting untuk sehat...
Saya juga punya paman, umurnya 73 tahun saat ini dan masih berani-berani aja makan olahan kambing bahkan jeroan, hehe, tentu saja tidak setiap hari :D

Facemot mengatakan...

wah, kalau artikel diatas ditambah dengan Emoticon2 yg lucu2 dan sangat Ekspresif yg ada diblog saya, makin manteb deh blognya, jadi lebih hidup artikelnya :thumbs up

Muhammad A Vip mengatakan...

tukang colong:iya deh...
Usup:serat kulit kelapa boleh nggak?
Bintang:saya jadi pengin begitu, salam buat paman.
Facemot:masak sih?

catatan kecilku mengatakan...

Waduh... padahal aku barusan 'di-kambinghitam-kan' nih kemarin.. :((

the others.... mengatakan...

Jadi pengen makan sate kambing nih.

deadyrizky mengatakan...

hah.
kek saya nihhh. Orangnya jarang makan sate. Bukan karena punya kolesterol. Tapi emang ndak punya duit. Hihihi.

Goyang Karawang mengatakan...

satu lagi ga diajak bos yaitu kambing conge.. hehe.. kidding :)
selamat hari raya Idul Adha

Lilis mengatakan...

Bumbu bumbu Indonesia pada masakan juga bisa berfungsi sebagai penangkal efek dari makan kambing lho..

tomo mengatakan...

ho oh kang
kambing item bahaya

M. Hudatullah mengatakan...

owh gitu tho? yes yes! sik asik asik.. hehehe.

tapi kalau makan kari atau olahan selain kambing, misal sapi atau ayam yang disantan, kok ga sampai pusing gitu ya? tanpa bermaksud mengkambinghitamkan kambing sih.

mampir

Muhammad A Vip mengatakan...

Mbak Reni: kalo dikambinghitamkan makan kambing saja Mbak, haha
Deady:kalo begitu makan tempe penyet saja haha
Goyang Karawang:kambing congek? sudah kebanyakan nggak usah dibahas.
Lilis:Oke lah kalo begitu
Tomo:kambing item memang galak, suka nyruduk
Huda:saya kemarin pusing ternyata makan daging sapi, bukan daging sih, koyor

bintangair mengatakan...

sate kambing enak lho....

Muhammad A Vip mengatakan...

bintangair:enak dong! apalagi sambelnya sambel kacang, pake sayur asem juga.

hudaesce mengatakan...

Thanks tuk infonya ya bang, ternyata penyebabnya tu dari pengolahannya ya, bukan dari daging kambing.

Muhammad A Vip mengatakan...

Hudasce:wah, cuma katanya tuh.

erin mengatakan...

wuish mwnrwik ekali infonya gan!