Jumat, 11 Maret 2011

Musim Tebak-tebakan dan Tsunami

Berangkat dari rumah langit cerah, turun dari angkutan umum tiba-tiba hujan lebat. Hujan lebat lewat, jalanan tak lama kering kembali karena panas menimpanya. Begitulah hari-hari belakangan. Sesuatu yang akhirnya membuat saya seperti diajak main tebak-tebakan setiap kali keluar rumah.


Main tebak-tebakan adalah bermain-main dengan kebetulan. Apa yang ada di depan hanya bisa diduga tak bisa diprediksi. Musim yang sekarang kita jalani kan tidak lagi seperti musim jaman dulu. Orang jaman dulu yakin ketika mengatakan akan turun hujan atau akan ada janda beranak. Sekarang kita lebih sering kecele dan akhirnya tidak percaya dengan prediksi. Maka ikut perasaan saja, atau jalani saja, soal nanti urusan belakangan.

Tebak-tebakan adalah maianan saya waktu kecil. Bahasa jawanya badekan. Entah apa manfaat tebak-tebakan, apakah akan mengasah ketajaman naluri atau sekedar mengisi waktu dengan tertawa ketika menyaksikan tebakan yang selalu salah. Dan saya adalah orang yang selalu salah ketika menebak.

Sebenarnya tak cuma musim kemarau atau penghujan yang kini seakan mengajak saya main tebakan. Segala yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari rasanya juga demikian. Apakah saya masih hidup atau tidak nanti juga kan tak ada jaminan bahwa keyakinan bisa jadi pegangan. Lagi asyik makan lahap di warteg karena semangat akan mengerjakan order besar, tiba-tiba ada badan metromini masuk ke ruang makan; lagi asyik tidur di pos hansip, gempa bikin televisi jatuh menimpa kepala; lari-lari riang di pantai digulung badai tsunami.

Orang boleh sombong dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang mereka capai, tapi tetap saja Jepang kemarin di gulung tsunami. Siapa yang memikirkan Bantul ketika dulu akan dilanda gempa, waktu itu semua konsentrasi ke Merapi. Maka dengan kondisi alam yang sudah tak lagi bisa diprediksi, sekali lagi seakan ketika kita memandang ke depan pilihannya adalah main tebak-tebakan.
Sekarang coba tebak, besok saya posting apa?

15 komentar:

Lidya mengatakan...

hmmmm tebak kira2 mau posting apa? :-D kok malah nanya balik ya

Muhammad A Vip mengatakan...

Lidy:hihihi

Anonim mengatakan...

besok posting apa ya?
boleh tentang supersemar, supergareng
atau boleh juga tentang liga inggris

sedj

TUKANG CoLoNG mengatakan...

saya di twitter melihat fenomena yang sama. akun tebak-tebakan selalu berfollower banyak

Anisayu mengatakan...

Sak karepmu , postinganmu yg penteng ok, itu jawabku xixixixi

agung mengatakan...

eeeehhh mau posting review blog saya he..he... (maunya)

Mood mengatakan...

Posting apa aj boleh. .
Saya lagi malas nebak nih. He he. . :P

Gaphe mengatakan...

ane banget, ada janda beranak?. ditinggal cerai pas hamil atau ditinggal mati sebelum lairan tuh?.. ada-ada aja emang orang jaman dulu kepercayaannya. haha

r10 mengatakan...

saya juga akhir 2 ini merasakan perbedaan cuaca di dua tempat yg biasa saya lewati saat naik motor, yakni wilayah A hujan deras, wilayah B panas, padahal wilayah A dengan B itu bersebelahan langsung

jadi bingung pakai jas hujan gak yah? soalnya sebentar lagi sampai wilayah tersebut yg cuacanya bisa beda total

Muhammad A Vip mengatakan...

sedjatee:pengin supersemar, tapi terlalu serius nantinya
tukang colng:oya?
anis:oke
agung:sabar bro
mood:hehe
gaphe:hehe
rio:kalo begitu gak usah pake mikir lagi kedepan.

Rawins mengatakan...

rasah ditebak tebak..
dinikmati saja deh..
halah
bencana kok dinikmati...
:hammer

niee mengatakan...

besok pasti merivie blog, *soalnya udah ngintip* hahahaha...

semoga jepang bisa pulih aja deh, dan indonesia jangan sok ikut bantu, lah wong aceh aja sekarang sedang banjir, malah berita ketutupan dengan tsunami jepang >.<

Mulyani Adini mengatakan...

Semua sudah ada yang mengaturnya...main tebak-tebakan juga gak pasti jawabannya benar, karna yang lebih tau sudah ada.

Popi mengatakan...

tebak-tebakan itu ramalan ya? tapi peramal masih dicari tuh! malah ada yg jadi selebriti.

Muhammad A Vip mengatakan...

Ibu dini:iya deh bu
Popi:Ibu suka meramal tidak?