Ada Ujian Akhir Nasional, Mari Berisik

Saya sekarang mau menggugat kebiasaan yang selama ini dilakukan setiap kali berlangsung ujian di sekolah atau di lembaga pendidikan apapun. Seperti sudah dua hari ini, setiap melewati sekolahan di halamannya ada saja papan tulis yang dipajang di sana dan ditulisi huruf besar-besar: JANGAN BERISIK, ADA UJIAN  AKHIR NASIONAL. Sesuatu yang saya tahu sudah berlangsung sejak dahulu kala, karena waktu saya di bangku SD hal ini sudah ada. Saat ujian suasana harus sunyi senyap dan menegangkan.

Di halaman muka koran Media Indonesia ada foto-foto yang memperlihatkan anak-anak sekolah yang sedang menjalani ujian dan dari beberapa foto yang ada salah satunya menunjukkan seorang siswa tertidur di atas soal-soal ujian. Sesuai pengalaman, biasanya siswa setiap kali akan menghadapi ujian malamnya sibuk dengan mengulang pelajaran. Waktu tidur berkurang dan otak pasti tegang. Saya pikir ini masalah dan harus dirubah.

Duduk dalam diam dan suasana mencekam jelas sangat menekan dan pasti menghasilkan ketegangan mental. Saya ketika sedang sangat sibuk dengan pekerjaan pernah mencari-cari pinsil sampai marah-marah ke banyak orang yang ternyata pensil itu ada di genggaman. Itu jelas bukti dari ketegangan mengganggu ingatan, sebab ketika saya sudah pasrah dengan keadaan dan duduk rileks tiba-tiba sadar dengan keberadaan pinsil yang saya cari itu. Dalam ujian juga saya sering mengalami tiba-tiba ingat jawaban ketika saya sudah pasrah. Biasanya ketika menunggu waktu habis yang biasanya saya santai melamun atau memandangi teman-teman yang lucu-lucu. Dan menurut Hazrat Inayat Khan dalam bukunya Psikologi Spiritual, memori itu terbuka dan tertutup seperti pintu dan jendela. Pintu memori akan tertutup rapat, menurut beliau, ketika ada ketegangan.

Maka saya menolak suasana sunyi yang menegangkan saat ujian. Menurut saya ujian itu harus dalam suasana yang sesantai mungkin. Diiringi musik  misalnya, biar bergairah. Atau tempatnya jangan di dalam ruangan saja, tapi boleh juga mengerjakan soal di halaman sambil senam atau memainkan jurus-jurus pencak silat dengan sebelumnya dipastikan tak ada contekan yang dibawa si siswa yang menghendaki lokasi tersendiri saat ujian.

Sekarang kan jaman demokrasi, mestinya aturan dalam sekolah tidak ditentukan oleh satu pihak. Beri kesempatan siswa berpendapat, apa maunya mereka, suasana seperti apa yang mereka kehendaki. Ya nggak?