Ini Dia Etika Nge-Blog

Setiap lelaku di manapun tempatnya ternyata ada etikanya. Di lingkungan rumah, di jalanan, di warung nasi semua pakai etika. Tak terkecuali di dunia internet, karena walaupun dunia ini hampir seperti dunia lelamun, tapi resikonya bisa mengetuk rumah kita di waktu-waktu tak terduga.

Maka sebagai orang yang hidupnya tak lepas dari dunia lelamun itu, kini saya akan bicara tentang etikanya. Lebih jelasnya karena sekarang nulisnya di blog maka bahasannya digampangkan dengan etika nge-blog. Sebenarnya ini bukan niatan saya berlaku sok pintar, ini hanya karena tak ingin mengecewakan Noeel Lubis yang sudah meminta saya mengikuti jejaknya bikin hal macam ini. Jadi beginilah.

Dibawah ini ngeblog yang etis menurut saya:

Membaca Ulang  Sebelum Dipublikasikan.

Penjelasannya bisa panjang lebar, tapi yang penting baca ulang saja satu dua kali agar jangan sampai ada keluhan datang lewat kolom komentar karena banyak kata yang tak lengkap. Saya sering baca tulisan ada kata-kata yang kurang hurufnya dan ingin melapor ke KPK, sebab saya pikir itu korupsi.

Katakan dengan Terang Benderang.

Maksud saudara sekalian pasti ketika menulis ingin berbagi, ya toh?! Maka biar diterima utuh bagi-baginya, semuanya harus jelas alias terang benderang. Kecuali kalau nulis puisi.

Kalau Nyontek Harus Bilang.

Saya punya teman yang blognya berisi copy-paste tulisan orang. Sesuatu yang saya juga pernah lakukan dan saya insafi mengingat dosanya yang begitu besar. Dan karena dosa yang besar ini maka saya menghimbau saudara-saudara semua agar ketika nyontek bilang-bilang. Bilangnya tentu tak harus pada yang punya, bilang ke saya juga tak apa-apa.

Dan karena waktunya terbatas, saya cukupkan tiga saja. Semoga Noeel Lubis gembira mendapati ini. Selamat siang.