Sayembara Berhadiah Rp. 100 Juta

Ini pasti berita menarik bagi siapapun yang mata duitan. Iming-iming duit seratus juta yang akan diberikan kontan kepada siapapun yang berhasil memenuhi ketentuan sayembara, di negri yang mayoritas penduduknya miskin pasti sangat mengundang. Mengundang ikut terlibat atau mengundang angan-angan. Maka bagi anda yang merasa terundang, silahkan memilih, apakah mau terlibat dalam sayembara atau sekedar berangan-angan duitnya nyasar ke rekening anda. Kepada yang tertarik, inilah: Sayembara Menangkap Nazaruddin Berhadiah Rp. 100 Juta

Saya sendiri tidak tertarik dengan sayembara yang diadakan oleh LIRA (Lumbung Informasi rakyat) ini, mungkin karena saya tidak masuk kategori orang miskin di negri ini. Saya tentu saja tak punya duit seratus juta, tapi bukan berarti tak boleh mengaku kaya. Kata Nabi, kaya itu tak ada hubungannya dengan harta. Kaya atau miskin itu soal mental. Maka jangan gampang mengira bahwa orang-orang yang tak punya harta benda dan hidup di sembarang tempat itu fakir miskin; atau menyangka mereka yang rumahnya mewah dengan kendaraan bagus adalah kaya. Semua kembali pada mentalnya.

Tapi mungkin bukan karena mental kaya itu saya tak tertarik ikut sayembara ini, tapi rasanya lebih karena sadar tak mungkin memenangkannya. Ya, Sayembara Menangkap Nazaruddin, bandit korupsi anggota Partai Demokrat yang konon minggat ke Singapura itu bagi saya merupakan sesuatu yang mustahil untuk diikuti. Banyak alasannya, salah satunya karena menangkap tikus got yang berkeliaran di dalam rumah saja saya tak berani, apalagi menangkap Nazaruddin yang badannya lebih seger dari saya. 

Jadi saya nyatakan di sini bahwa saya bukan saingan bagi anda yang ingin terlibat dalam sayembara ini. Silahkan buru dan tangkap Nazaruddin dan dapatkan duitnya, pesan saya jangan lupa sama saya jika nanti memenangkannya. Karena bagaimanapun saya yang menginformasikan sayembara ini kepada anda (ini mental kaya tapi masih minta presenan). Selamat berjuang, semoga sukses.