Sea Games Bikin Macet Bikin Libur

Saya sendiri tak terlalu tertarik dengan event dua tahunan ini, entah mengapa saya lebih asyik memikirkan hasil-hasil pertandingan Liga Inggris. Sea Games, pesta olah raga negara-negara Asia Tenggara yang sudah berlangsung dua puluh lima kali dan kini yang rencananya akan berlangsung dari tanggal 11 sampai 22 November 2011 di Jakarta dan Palembang tentu saja adalah yang ke dua puluh enam. Entah sudah seperti apa persiapannya, konon sedang ada arak-arakan membawa obor yang nanti pada saat pembukaan akan digunakan untuk membakar arang bathok di senayan, yang menurut kabar dari tetangga akan ada acara bakar sate rame-rame (bener enggak sih?)

Walau acara ini tak dipusatkan di Jakarta, tapi karena Ibukota tercinta ini sudah terkenal jalanannya sering macet maka sudah banyak yang memastikan Sea Games akan menambah lalu lintas di Jakarta tambah macet. Maka para pengurus kota megapolitan ini pun tampaknya melakukan antisipasi agar kemacetan yang ternyata sulit diatasi nanti tidak mempermalukan kita di mata para tamu peserta yang datang dari sebelas negara tetangga. Salah satu cara mengatasi kemacetan itu adalah dengan meliburkan anak sekolah. 

Soal libur, negri ini memang tempatnya orang liburan. Di Jalan Jaksa, setiap hari banyak turis minum-minum di warung-warung pinggir jalan yang pasti mereka sedang berlibur. Jalanan macet pada jam kerja juga pasti karena banyak orang yang libur kerja. Jadi tidak aneh kalau muncul putusan meliburkan anak sekolah saat ada pagelaran Sea Games. Otak kita otak libur.

Entah benar atau tidak tuduhan saya bahwa keputusan meliburkan anak sekolah karena anak-anak sekolah dianggap sebagai penyebab kemacetan. Atau jangan-jangan maksudnya adalah agar anak-anak sekolah bisa menonton Sea Games dengan harapan anak-anak itu bisa meneladani semangat para atlet yang bertanding nanti. Tapi saya belum mendengar kabar ada tiket gratis untuk anak-anak sekolah di Jakarta. Atau nontonnya cukup di televisi? 

Tapi libur yang direncanakan cuma lima hari, artinya bukan agar anak sekolah menonton pertandingan-pertandingan karena Sea Games berlangsung sepuluh hari, lalu untuk apa? Ya itu tadi, agar ketika tamu-tamu dari negara tetangga datang mereka tidak terjebak kemacetan karena laju kendaraan mereka dihadang anak-anak sekolah yang sering berkeliaran di jalanan dan tawuran. Sebagai tuan rumah yang baik jelas harus menyambut tamu dengan sebaik-baiknya. Persoalan ketika nanti saat pulang kepala mereka benjut-benjut karena dilempari batu urusan belakangan. Ya, toh?

Saudara sekalian, beginilah kalau membicarakan negri ini, suka ngelantur dan tak jelas apa maunya. Pokonya saya setuju saja diadakan Sea Games di Jakarta, sepanjang tahun juga tidak apa-apa, biar pedagang asongan bisa laku dagangannya dan liburan bisa ditularkan ke seluruh warga, tak cuma untuk anak-anak sekolah.