Indonesia Ngalah Lagi, Apa Mau Dikata

Pertandingan final sepakbola Piala Hasanal Bolkiah 2012 yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Brunei Darussalam benar-benar diluar prediksi. Meski biasanya tuan rumah selalu diunggulkan, mengingat selama ini Brunei tak pernah lebih baik dari Indonesia dalam capaiannya di sepakbola maka saya sudah yakin saja Indonesia pemenangnya. Apalagi penampilan Timnas U21 dengan Andik Vermansyah-nya banyak yang bilang lebih bagus dari senior mereka. Tapi apa mau dikata...

Brunei si kecil mungil yang selama ini saya anggap sebagai anak bawang ternyata mengalahkan Indonesia juga. Pasti lebih banyak orang yang memprediksi Indonesia menang semalam seperti saya, karena tak ada kepastian bahwa setiap tuan rumah pasti juara kan? Indonesia kemarin lalu sebagai tuan rumah, tidak juara. Tapi apa mau dikata...

Saya tidak menganggap kalau kekalahan semalam sebagai kekalahan dalam kemampuan bermain sepakbola, apalagi kalah dalam hal kesaktian para dukun yang berada di luar lapangan. Soal pemain hebat berbakat, jelas Indonesia punya beratus kali lipat lebih banyak dari yang ada di Brunei. Soal dukun, jangan tanya ada berapa juta dukun yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Pokoknya untuk dunia dukun Indonesia dipastikan yang teratas, dari dukun cabul sampai dukun beranak; dari dukun santet sampai dukun ngepet gampang ditemui. Jadi sekali lagi saya yakin kalau Timnas kita mengalah, tentu sebagai ekspresi kebesaran jiwa sebagaimana pernah saya uraikan dulu. Apa mau dikata...

Mengalah bukan berarti kalah kan? Ungkapan ini sering saya dengar di masyarakat, entah apakah ungkapan semacam ini ada di luar Indonesia atau tidak, yang jelas sebagai anak bangsa saya akrab dengannya. Dan bagi saya itu benar, orang kalah itu orang yang ingin menang tapi kemudian tak mampu, sedang orang mengalah itu sesungguhnya mampu menang tapi kalah karena memang kalah (hehehe). Jadi... apa mau dikata!

Gambar: KOMPAS bola