Kamis, 02 April 2015

Ziarah Kubur

Ada tradisi di kampung kami dimana setiap hari Jumat orang-orang berziarah ke makam. Biasanya pada bubaran sholat Jumat atau pada Kamis sore (terutama pada Jumat Kliwon). Yang dilakukan biasanya bersih-bersih makam lalu duduk beberapa saat meendoakan mereka yang sudah di dalam kubur. Suasana area pemakaman sudah pasti ramai pada saat itu sebagaimana pada menjelang bulan puasa atau saat lebaran. Dan tadi sore saya baru saja melakukannya, tapi suasana sepi karena bukan Kliwonan.


Ziarah kubur dianggap penting tak hanya pada masyarakat kami yang muslim tentu saja, hal seperti ini adalah tradisi yang mudah ditemui di segala bangsa. Walaupun ada juga orang-orang yang menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat, bahkan di kalangan kaum muslim ada yang melarangnya. Dan untuk soal dianggap penting atau terlarang, manfaat atau sia-sia tentu kembali pada niatnya. Bahkan diniatkan berekreasi pun asyik sebenarnya, di sana penuh pepohonan, tenang, malahan di Jakarta kuburan biasa buat bermesum-mesuman para ABG pacaran.


Para ulama dalam menganjurkan orang agar berziarah kubur biasannya pesannya adalah agar kita ingat pada kematian. Ingat mati memang nasehat, karena orang beriman ketika ingat mati selalu terbayang pada dosa-dosa. Ingat mati juga membuat kita berlaku hati-hati. Cuma kalau menengok mereka yang berbuat mesum di kuburan jadi bingung juga, kalau di kuburan bikin orang ingat mati kenapa banyak ABG berdosaria di sana?

Soal ingat mati di manapun bisa, tapi mengingat leluhur, menyadari bahwa kita punya orang tua dan orang tua kita punya orang tua dan seterusnya sampai pada keinginan untuk mengenal mereka saya kira di kuburan adalah tempatnya. Maka banyak orang yang karena bangga pada yang telah meninggal itu, dibuat indah makam-makamnya. Dari makam seseorang bisa juga jadi mengenal saudara-saudara jauh yang sekian lama dianggap tak punya hubungan darah.

Yang jelas banyak manfaat datang ke makam. Kalau tak ada manfaat tak mungkin makam-makam orang besar jadi obyek wisata. Lihat pula makam orang-orang Cina, di sana dibuat indah sedemikian rupa sehingga setiap orang yang baru melihatnya menjadi penasaran dan ingin melihat-lihat menikmati karya seni yang ada.

Jadi rasanya perlu dibangun kesadaran bahwa makam bukanlah tempat angker. Atau perlu diupayakan agar makam dibangun dengan serius, tak hanya tempat mengubur mayat namun juga merupakan taman bermain dan tempat terbuka hijau untuk menanam pohon-pohon langka. Dan yang lebih penting segala pemanfaatannya tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis.



4 komentar:

Asep Haryono mengatakan...

Ziarah Kubur ini memmang ada dasar Hukumnya ya

Sohra Rusdi mengatakan...

dulu ziarah kubur pernah dilarang oleh Nabi namun setelah aqidah Para sahabat telah mantap maka beliau menganjurkan untuk banyak berziarah kuburan guna mengingat kepada kematian, mengenai menghias kuburan itulah yang dilarang bang

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

Udah lama ga ziarah ke makam. Terakhir kali pas kelas 2 SD. -_-

Walidin mengatakan...

Iya betul dengan apa yang dikatakan Abdullah, ziarah kubur ditujukan untuk mengingat banyak kematian. Hanya saja orang jaman sekarang banyak yang menganggap ziarah kubur itu diartikan minta sesuatu pada orang yang sudah mati. Jika anak jaman sekarang tidak mengertti esenti ziarah kubur maka dikit dikit dianggap syirik.