Beberapa
hari terakhir sering terdengar orang menyebut istilah PANCAROBA, ya maksudnya
musim pancaroba tentu saja. Para guru pada musim begini akan mengingatkan para
murid agar menjaga kesehatan, karena pada masa peralihan musim begini biasanya
sering timbul penyakit. Hujan sudah mulai sering turun, dan para orang tua
biasanya cemas isi dompetnya akan sering keluar untuk membeli obat..
Menurut
perhitungan, sekarang sudah bisa dibilang musim penghujan, dan memang di
beberapa daerah hujan sudah turun secara rutin. Di tempat saya masih main
tebak-tebak buah manggis. Hujan biasanya turun sore hari, sedangkan pagi hari
langit biru cerah dan siang matahari memanggang. Selepas Dluhur mendung baru
mulai menebal dan menjelang Asar hujan lebat disertai angin kencang turun hingga
petang lalu gerimis sampai malam hari.
Hari
ini tak ada hujan, hanya gerimis kecil sebentar-sebentar. Padahal saya sudah
siap menikmati hujan sambil menghitung ada berapa bocor di genteng rumah. Mungkin
karena musim pancaroba, masa transisi, jadi jadwalnya belum pasti. Langit sudah
gelap seperti bakal turun hujan deras, eh baru gerimis kecil langit kembali
terang. Kemarin matahari panas bikin
gerah, tak berapa lama tiba-tiba gelap dan hujan lebat disertai angin juga
petir.
Ada yang
khawatir langit sering mendung dan hujan hanya berlangsung seminggu,kemudian
kering kerontang sebulan lebih. Tak aneh kekhawatiran semacam itu, soalnya
beberapa tahun terakhir musim berlangsung tak menentu. Semoga saja musim hujan
bener-benar hadir, sawah sudah pada kering banyak yang nganggur, buruh tani
harus diberi kesempatan mengumpulkan duit agar bisa membeli obat ketika anaknya
pilek dan batuk.
Beginilah
hidup di kampung, masih memikirkan musim pancaroba, bagi saudara kita yang di
Jakarta mungkin lain lagi pikirannya, karena menjelang bulan Desember dan
Januari biasanya orang sana yang dicemaskannya adalah banjir.
2 komentar:
Daerah rumahku sih gak banjir... tapi daerah perumahan temen2ku pada banjir 😒😟😔
bagus dong, maenlah ke rumah mereka
Posting Komentar