DAN ENTHUS PUN DISELAMATKAN

Sempat diberi tahu tadi ba'da Isya, katanya dalang dan bupati Tegal –yang sedang non aktif karena pemilu—Enthus Soesmono meninggal dunia, tapi saya tak percaya. Karena katanya beritanya dari WA dan di berita Koran belum muncul (saat itu saya sedang buka tempo.co) maka saya katakan itu hoax. karena bagi saya WA atau WhatsApp telah jadi alat penyebar informasi abal-abal.

Maraknya berita palsu mungkin bagus juga, kita jadi hati-hati dalam merespon  setiap informasi yang datang, Cuma kalau seperti saya tadi yang langsung menolak bahkan sampai menuduhnya sebagai hoax, padahal informasi itu benar, rasanya jadi  bikin malu juga. Tak ada berita Entus sakit atau apa sebelumnya dan di poster-poster kampanya wajahnya tampak segar bahagia, tiba-tiba ada kabar dalang top itu meninggal dunia, bisa dimaklumi dong sikap saya itu. Hehehe

Entus Soesmono, menurut berita meninggal pukul 19.15 di RSUD. dr. Soesilo Slawi oleh sebab yang belum diketahui secara pasti. Menurut situs NU Online,  dalang berusia 52 tahun itu sempat pingsan seusai menghadiri acara perpisahan sebuah sekolah, oleh karenanya ada keterangan yang menyebutkan beliau meninggal karena kelelahan atau serangan jantung.

Yang pasti beritanya sudah menyebar, jadi saya sudah yakin, maka saya hanya bisa merasa bahwa beliau diselamatkan oleh Gusti Alloh Subehanahu Wata’ala. Di tengah zaman yang tata sosialnya kacau, hukum diinjak-injak, orang alim dihinakan dan orang bodoh dipuja-puja, beliau yang disenangi banyak orang karena gayanya yang menghibur, diambil nyawanya pada saat seperti ini rasanya seperti dimuliakan. Beliau pun tidak diberi kesempatan menjadi bupati lagi, jabatan yang tidak jelas manfaatnya dalam situasi seperti sekarang ini.

Selamat jalan Wa Plentus. Ya, begitu biasa saya menyebut namanya untuk lucu-lucuan mengingat beliau sosok yang lucu dan urakan. Semoga khusnul khotimah dan tidak cepat dilupakan orang.