Final
Liga Champions Eropa sudah berlalu, dan Real Madrid boleh diacungi jempol
karena telah berturut-turut tiga kali menjadi
juara di tiga tahun terkhir. Liverpool sebenarnya
diharapkan banyak pihak memenangi laga itu yang berlangsung semalam, apa daya
Los Blancos doanya lebih mustajab. Secara kualitas, pemain-pemain Real Madrid
memang jauh di atas lawannya, jadi bolehlah Liverpool bermain bagus, tapi
pengalaman ternyata sangat menentukan.
Yang
membuat menarik dari pertandingan semalam sebenarnya bukan kemenangan El Real,
tapi cidranya Mo Salah yang bisa saja dianggap sebagai bagian dari kegagalan Si
Merah dari Inggris. Real Madrid juara sudah sering, tapi Liverpool masuk final
Liga Champions harus nunggu lebih dari sepuluh tahun. Dan sekarang tampilnya
Liverpool di puncak kompetisi Eropa itu menyertakan sosok fenomenal baru yang
sangat diharapkan berperan besar, sayang dia yang diharapkan itu harus berhenti
di sepertiga waktu pertandingan karena di-smack down Sergio Ramos.
Mohamed
Salah konon cidra parah jadi pasti tak ada yang tega terang-terangan
menyalahkan dia. Tapi rasanya ada saja yang menganggap Salah terlalu lugu
berhadapan dengan sosok matang seperti Ramos, sehingga dengan mudah dia
diterkam. Salah mungkin lugu, tapi dia tidak salah. Ramos pun andai dia sengaja
mencidrai Salah, dia hanya melakukan sesuatu yang baginya boleh dilakukan dalam pertandingan berebut gelar juara. Semua
ini jelas-jelas pelajarah hidup bagi kita semua.
Semoga
Salah cepat sembuh dan bisa ikut serta di PIALA DUNIA RUSIA, agar
kemarahan-kemarahan yang kini sedang menghinggapi dada orang Mesir bisa cepat
luruh. Pendukung Liverpool yang terkenal fanatik juga diharapkan memberi dukungan
kepada pemain pujaannya, karena kekalahan dan cidra ini pasti sangat memukul
mentalnya.
Selamat
buat El Real, dan semoga Mohamed Salah cepat sembuh dan bisa lebih hebat lagi. Buat
orang beriman di manapun berada, selamat menempuh sepuluh hari ke dua di bulan
Romadlon.
1 komentar:
huih liverpool keok mas
sumpek
Posting Komentar