Minggu, 26 Agustus 2018

FARIZ RM LAGI, NARKOBA LAGI


Anak muda Jaman Now yang senang musik dan lagu-lagu popular saya yakin hanya satu dua yang kenal Fariz Rustam Munaf. Bahkan kini ketika selebriti yang pernah populer di era 80an itu kembali terjerat kasus narkoba, saya tetap meyakini hanya sedikit yang mengenali sosok yang terkenal sebagai Fariz RM itu musisi top. Apalagi  sudah lama penembang lagu Barcelona itu tak menghasilkan karya top lagi. Saya saja yang gemar nonton tayangan lagu-lagu sejak zaman Aneka Ria Safari dan mendengar Top 10 di radio-radio sejak kecil selama ini lebih akrab dengan wajah dan namanya daripada lagu-lagunya.


Fariz RM bisa saja disebut beruntung sebagai musisi dan penyanyi, karena dia pernah eksis di zaman ketika industri musik tak segemebyar sekarang—zaman ketika penyanyi atau lagu bisa tiba-tiba popular lalu lenyap diseret arus sungai yang penuh sampah dan pencipta lagu tak ada yang memperdulikan.  Fariz RM mungkin tipikal seniman sejati yang idealis, tak suka menggubah lagu-lagu sembarangan.  Tapi musisi jenis ini pun tak sedikit yang karyanya popular, Fariz RM adakah albumnya pada kurun sepuluh tahun terakhir?

Jadi di sini saya sedang "berprasangka" bahwa yang sedang dialami oleh Fariz RM ini adalah masalah klasik para seniman ketika merasa dituntut berkreasi. Merasa sebagai musisi ada tuntutan dari dalam untuk menunjukkan kreatifitasnya pada dunia, tapi karena ide-ide tak kunjung datang maka digunakanlah narkoba sebagai alat bantu. Sudah lazim gaya yang semacam ini, mudah ditelusuri para seniman fenomenal banyak yang kecanduan narkoba karena proses kreatifnya selalu ditemani barang yang dianggap haram itu.

Apakah Fariz RM bersalah di sini? Pasti banyak yang menganggap dia tak bersalah apalagi apa yang dilakukannya tak secara langsung mengganggu atau merugikan orang lain. Dan pihak penegak hukum pun bisa jadi merasa terpaksa ketika harus menangkapi yang seperti ini, makanya kemudian hukum terhadap narkoba terkesan tidak tegas di negeri ini. Fariz RM pasti akan direhab lagi dan pasti tak ada seorangpun yang bisa memastikan dia tidak akan tertangkap lagi untuk kasus yang sama.

Kalo bagi saya, biarlah seniman-seniman pelanggan narkoba itu hidup dengan caranya selama tidak pamer kepada publik. Yang harus ditindak adalah para penjualnya dan terutama bandar-bandarnya. Hukum saja para pengedar itu tanpa proses yang rumit, langsung digantung di alun-alun ketika terbukti bersalah. Mereka yang benar-benar konsumen jadikan semacam umpan atau malah partner untuk menjaring para penjahat itu yang jumlahnya terus bertambah.

Bebaskan saja Fariz RM, setuju? Hihihi…

4 komentar:

Akhmad Muhaimin Azzet mengatakan...

Peredaran narkoba sudah luar biasa mengerikan. Tentu ini adalah lawan bagi kita bersama.

Djangkaru Bumi mengatakan...

Ada pengedar karena ada pangsa pasar yang menggiurkan. Jadi antara pengedar dan pengguna tidak bisa terpisahkan. Dan kedua-duanya harus mendapatkan hukuman yang sesuai dengan undang-undang.
Saya sendiri tidak bisa berkomentar banyak, karena saya hanya orang awam. Kadang ada juga pengguna yang menggunakan narkoba untuk mendapatkan perhatian publik demi meningkatkan popularitasnya.
Di negara kita kan unik, artis yang sudah pernah terjerat narkoba masih mendapat ruang hati di televisi dan penonton.

Muhammad A Vip mengatakan...

AMA: ya Pak, anak-anak di kampung pun sudah akrab dengan ini
Djangkaru: televisi kita sepertinya telah jadi alat ssetan

Riza Alhusna mengatakan...

Masalahnya dia udah ketagihan. Susah sembuhnya kalo bukan diri sendiri sama lingkungan yang mendukung dia untuk sembuh. Udah sembuh kumpulnya bareng orang yang ngobat ya bakal kumat lagi.