Anak muda Jaman Now yang senang musik dan lagu-lagu popular saya yakin hanya
satu dua yang kenal Fariz Rustam Munaf. Bahkan kini ketika selebriti yang
pernah populer di era 80an itu kembali terjerat kasus narkoba, saya tetap
meyakini hanya sedikit yang mengenali sosok yang terkenal sebagai Fariz RM itu
musisi top. Apalagi sudah lama penembang
lagu Barcelona
itu tak menghasilkan karya top lagi. Saya saja yang gemar nonton tayangan lagu-lagu
sejak zaman Aneka Ria Safari dan mendengar Top 10 di radio-radio sejak kecil
selama ini lebih akrab dengan wajah dan namanya daripada lagu-lagunya.
Fariz RM bisa saja disebut beruntung
sebagai musisi dan penyanyi, karena dia pernah eksis di zaman ketika industri musik tak
segemebyar sekarang—zaman ketika penyanyi atau lagu bisa tiba-tiba popular lalu
lenyap diseret arus sungai yang penuh sampah dan pencipta lagu tak ada yang
memperdulikan. Fariz RM mungkin tipikal
seniman sejati yang idealis, tak suka menggubah lagu-lagu sembarangan. Tapi musisi jenis ini pun tak sedikit yang
karyanya popular, Fariz RM adakah albumnya pada kurun sepuluh tahun terakhir?
Jadi di sini saya sedang "berprasangka" bahwa yang sedang dialami oleh Fariz RM ini adalah masalah klasik para seniman
ketika merasa dituntut berkreasi. Merasa sebagai musisi ada tuntutan dari dalam
untuk menunjukkan kreatifitasnya pada dunia, tapi karena ide-ide tak kunjung
datang maka digunakanlah narkoba sebagai alat bantu. Sudah lazim gaya yang
semacam ini, mudah ditelusuri para seniman fenomenal banyak yang kecanduan
narkoba karena proses kreatifnya selalu ditemani barang yang dianggap haram
itu.
Apakah Fariz RM bersalah di sini? Pasti
banyak yang menganggap dia tak bersalah apalagi apa yang dilakukannya tak
secara langsung mengganggu atau merugikan orang lain. Dan pihak penegak hukum
pun bisa jadi merasa terpaksa ketika harus menangkapi yang seperti ini, makanya
kemudian hukum terhadap narkoba terkesan tidak tegas di negeri ini. Fariz RM
pasti akan direhab lagi dan pasti tak ada seorangpun yang bisa memastikan dia
tidak akan tertangkap lagi untuk kasus yang sama.
Kalo bagi saya, biarlah
seniman-seniman pelanggan narkoba itu hidup dengan caranya selama tidak pamer
kepada publik. Yang harus ditindak adalah para penjualnya dan terutama
bandar-bandarnya. Hukum saja para pengedar itu tanpa proses yang rumit, langsung
digantung di alun-alun ketika terbukti bersalah. Mereka yang benar-benar
konsumen jadikan semacam umpan atau malah partner untuk menjaring para penjahat
itu yang jumlahnya terus bertambah.
Bebaskan saja Fariz RM, setuju?
Hihihi…
4 komentar:
Peredaran narkoba sudah luar biasa mengerikan. Tentu ini adalah lawan bagi kita bersama.
Ada pengedar karena ada pangsa pasar yang menggiurkan. Jadi antara pengedar dan pengguna tidak bisa terpisahkan. Dan kedua-duanya harus mendapatkan hukuman yang sesuai dengan undang-undang.
Saya sendiri tidak bisa berkomentar banyak, karena saya hanya orang awam. Kadang ada juga pengguna yang menggunakan narkoba untuk mendapatkan perhatian publik demi meningkatkan popularitasnya.
Di negara kita kan unik, artis yang sudah pernah terjerat narkoba masih mendapat ruang hati di televisi dan penonton.
AMA: ya Pak, anak-anak di kampung pun sudah akrab dengan ini
Djangkaru: televisi kita sepertinya telah jadi alat ssetan
Masalahnya dia udah ketagihan. Susah sembuhnya kalo bukan diri sendiri sama lingkungan yang mendukung dia untuk sembuh. Udah sembuh kumpulnya bareng orang yang ngobat ya bakal kumat lagi.
Posting Komentar