Jokowi berada
di urutan enam belas dalam Lima Puluh
Muslim Berpengaruh di Dunia yang baru saja
dirilis oleh www.themuslim500.com. Daftar yang dikeluarkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies
Centre/RISSC, sebuah lembaga riset independen yang terafiliasi dengan
Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, yang bermarkas di Amman,
Yordania ini, di masa kampanye Pilpres
2019 semoga tidak dibilang hoax atau menuduh kabar ini sebagai akal-akalan dalam kampanye. Apalagi sampai melaporkan RISSC ke Bawaslu atau menuntunya ke PBB karena lembaga itu telah ikut
campur urusan dalam negeri Indonesia. Saya berharap fakta ini diterima dengan gembira,
segembira kita merayakan Hari Santri
Nasional.
Saya menyebut
soal hoax karena dalam kurun lima
tahun terakhir makhluk ini begitu merajalela di nusantara. Di era telepon pintar hoax telah jadi teman sepanjang waktu para pembaca judul berita di browser-browser top Android. Presiden Joko Widodo merupakan salah satu
korbannya atau malah bisa dibilang beliaulah sasaran utamanya—hingga saya
merasa wajib membelanya karena dalam sabarannya beliau terus dianiaya (agama
menyuruh kita membela yang teraniaya). Walau mungkin juga saya termasuk korban hoax, setidaknya saya menyadari bahwa
membaca berita dari sumber yang jelas dan mencoba tidak gampang percaya itu
penting. Dan berita soal Jokowi
masuk 20 Besar Muslim Berpengaruh Dunia sumbernya sangat jelas.
Dan kabar ini
muncul di saat muslim Indonesia bersiap memperingati Hari Santri Nasional, saya merasa ini semacam kado buat beliau yang punya andil besar dalam penetapannya. Jadi –anggaplah—tak cuma kaum santri, muslim dunia pun ikut berterimakasih. Ini jelas
sebuah fakta bahwa Jokowi punya jejak di
Peradaban Islam dan sudah semestinya diakui. Lalu bahwa kemudian peristiwa dunia ini dijadikan sebagai
alat kampanye oleh pendukung Jokowi, saya rasa memang seharusnya sisi-sisi
positif yang dimiliki presiden kita ini diketahui semua anak bangsa. Waammaa bini’mati robbika fahadits.
Selamat Hari Santri Nasional dan selamat buat Bapak Presiden Joko Widodo untuk
kadonya yang istimewa.
3 komentar:
hmmm, kalo ngomongin soal politik, no komen deh... biarkan saling berpendapat dan berpegang teguh pada masing2 saja.
Pak Jokowi hebat
terimakasih komennya kawan
Posting Komentar