Rabu, 26 Desember 2018

ALI SHAHAB JUGA


Tahun 2018 ditutup dengan meninggalnya banyak selebriti. Malam Minggu lalu entah ada berapa selebriti kita bergulat dengan tsunami dan tewas. Mereka jadi berita dan mengundang perhatian kita yang sudah terlanjur menjadikan para selebriti –siapapun mereka— sebagai keluarga yang sangat dekat. Akankah karenanya Tsunami Selat Sunda akan lebih awet di dalam kenangan kita ketimbang Tsunami Palu? Yang pasti bencana apalagi kematian adalah sesuatu yang layak diingat dan jadi bahan renungan. Karena konon kematian adalah nasihat terbaik bagi yang hidup.

 Hasil gambar untuk sutradara ali shahab
Sering menyaksikan kematian saya rasakan memang berpengaruh kuat pada sikap mawas diri. Saya sering memikirkan betapa tak ada prestasi apapun yang pernah saya toreh sepanjang hidup, sedang kematian rasanya begitu dekat. Tentu tak harus menginginkan mati ditangisi orang sedunia, tapi membuat orang tua bangga telah melahirkan kita rasanya bisa dibilang harus.  Hidup bermanfaat bagi orang lain, dikenang sebagai orang baik, untuk lingkup yang sempit sekalipun pasti bisa jadi bekal berharga.  Selebriti, berbahagialah di alam sana dengan bekal doa-doa jutaan manusia.

Mereka yang meninggal oleh tsunami hingga kini pasti masih banyak yang menangisi. Apalagi calon presidden pun ikut berbela sungkawa secara khusus, pastinya para pendukung capres-cawapres itu yang dulu tak kenal jadi ikut perhatian. Selebriti walau cuma hihahihi di layar televisi, bagaimanapun mereka telah mengisi ruang-ruang kosong di kepala kita. Apalagi dia yang jelas-jelas meninggalkan bekas dan bekasnya sangat bernilai dan bekas itu sulit dihapus dari kenangan. Seperti Ali Shahab, beliau bukan penyanyi atau pesinetron yang digilai publik, tapi saya (dan saya yakin banyak orang di sana) kenal sekali beliau karena banyak sinetron hebat pernah saya tonton dan senangi, dan beliaulah dalangnya. Dia telah meninggal tak oleh tsunami tapi tsunami menjadi latar kepergiannya.
Hasil gambar untuk sutradara ali shahab 
Ali Shahab orang besar di dunia seni peran negeri ini telah meninggal. Pernah membuat Rumah Masa Depan yang selalu ditunggu-tunggu tiap hari Minggu, mempopulerkan Bolot yang budek  lewat Pepesan Kosong, pernah menyutradarai Wakop dan Suzanna, siapa calon presiden yang sudah berbela sungkawa untuknya? Dulu SBY berbela sungkawa untuk Mbah Surip dan diam saja ketika Rendra yang sepekan kemudian meninggal juga. Ternyata, sedekat apapun kematian tak selalu mengundang perhatian kita.

4 komentar:

Intan Sudibjo mengatakan...

seniman sejati yang melahirkan karya karya menarik, semoga tenang di alam sana pak,

Muhammad A Vip mengatakan...

terakhir saya lihat beliau di kenduri cinta beliau mengeluh soal kondisi persinetronan kita saat ini. sudah lma sekali

Viral mengatakan...

RIP sinetron indonesia hahaha

Tedi mengatakan...

Mantaf Gan Infonya