Kesenggol Keong Racun

Akhirnya sempat juga mendengar lagu Keong Racun. Dari pertama heboh tak ada keinginan sama sekali mengetahui seperti apa sih lagu itu. Karena—seperti biasa sok tahu—saya sudah menebak ini pasti lagu biasa-biasa saja. Soal banyaknya orang melihat vidio itu di youtube yang menghasilkan kehebohan, saya pikir itu memang maunya Tuhan saja.

Kemarin tak sengaja ketika lewat pasar saya menyaksikannya di lapak penjual VCD. Dan benar menurutku, apa bagusnya lagu seperti itu. Bener-bener kalau Tuhan sudah berkehendak apapun jadi mungkin. Dua cewek yang siapa tau itu, hanya karena pecicilan di depan kamera tiba-tiba jadi berita macam selebritis. Sementara ada cewek dari Semarang harus jual mobil dan ngontrak di Jakarta ditemani ibunya hanya karena pengin jadi selebritis bertahun-tahun nggak ketemu hasilnya. Hidup...hidup!

Saya jadi inget seorang teman, katanya kalau mau terkenal itu gampang, kencing saja dari atas Monas pasti jadi berita di koran. Atau masuk gedung DPR dan kencing sembarangan di sana, pasti heboh. Seperti kemarin di layar informasi DPR muncul situs porno dan hasilnya sekarang media-media ramai memberitakannya.

Tapi hidup kan bukan soal ngetop atau tidak ngetop. Apa artinya terkenal kalau akhirnya hanya merusak nilai-nilai luhur di masyarakat. Tidak ngetop kalau banyak memberi manfaat bagi lingkungan pasti lebih membahagiakan.