Harga BBM kembali naik di awal bulan. Meski untuk
jenis Premium ditahan kenaikannya, namun ada kemungkinan di pertengahan bulan
atau pada awal bulan depan kenaikan harganya tak bisa ditahan-tahan lagi. Pertamina
sudah sejak awal bulan lalu menyatakan jual rugi untuk Premium, dan khawatir
penjualan Pertamax yang belakangan meningkat akan kembali surut karena selisih
harga dengan Premium terus menjauh. Dan rasanya lebih baik harga jual Pertamax
dan Premium tak berselisih jauh, lagipula harga Premium di atas Rp 8000,- pun
tetap dibeli warga, buktinya penjual eceran ada di mana-mana.
Di desa saya penjual bensin eceran antara satu
penjual dengan penjual lainnya jaraknya tak sampai ratusan meter. Tak cuma di
jalan raya, di gang-gang penjual bensin eceran menjamur. Ketergantungan warga
pada bensin sepertinya sudah luar biasa, hal ini tentu karena kini memiliki sepeda
motor sudah tak beda dengan memiliki sandal jepit. Bahkan becak pun kini telah
dimodifikasi dengan motor. Dan kalau motor sudah seperti sandal jepit, mobil
tentu sudah sama dengan sepetu. Semua itu butuh BBM.
Dan membicarakan penjual bensin eceran, saya harus
ceritakan ada penjual bensin eceran unik di Manggarai (Jakarta Selatan) yang
saya lihat beberapa bulan lalu. Tak seperti umumnya penjual bensin eceran yang cuma
memajang botol-botol di rak yang ditempatkan di pingir jalan, penjual bensin
eceran ini lebih kreatif dengan membuat lapak yang beroda sehingga mudah
pindah-pindah tempat. Tak pakai botol kecil-kecil, penjual eceran ini –yang menamai
diri PERTAMINI—memakai semacam gallon yang pengisiannya “mungkin” sama seperti
di SPBU (saya belum sempat melihat detilnya karena hanya melihatnya dua kali;
melihat sambil lalu saat siang hari dan memotretnya pada malam hari ketika
sudah tutup).
Saya yakin lapak pengecer bensin “PERTAMINI” ini
bukan milik Pertamina. Walaupun andai dikatakan dia anak dari Pertamina tidak
ada yang salah. Ini jelas laku kreatif orang kita yang selalu pintar mengatasi
persaingan hidup. Menariknya bagi saya, kreatifitas pembuat PERTAMINI ini tak
sekedar bermotif ekonomi, namun juga menghibur banyak orang. Saya pertama kali melihatnya langsung tersenyum dan ingin
melihatnya lagi. Sayang saya belum berkesempatan ke sana lagi untuk menyaksikan
lebih jelas dan bertanya-tanya dengan pemiliknya.
Adakah pembaca blog ini pemilik PERTAMINI itu?
11 komentar:
pernah masuk acara Hitam Putih Trans 7 ni org yang nemukan alat untuk ngisi bensin itu, dia semacam pompa otomatis yang portabel kalo gak salah dibandrol 5 jutaan..
lupa nulis pertamax,
sial..
Sungguh kreatif sekali. Peluang bisnis yang menggiurkan. Tapi resiko keamanan yang berbaya. Karena bensin mudah terbakar.
Yudi: pernah diulas di TV toh?
Djangkaru: dibanding SPBU, lapak ini kalo terbakar ruginya gak seberapa mas
Di tempat saya juga ada pertamini mas. tapi belum pernah nyoba ngisi bensin di situ hehe
sebuah peluang usaha yang unik dan nyentrik tapi semua orang membutuhkan keberadaannya untuk menyambung kegiatan hariannya dengan mengisi bbm untuk kendaraannya melalui Pertamini....keren deh ih
Wah kreatif juga itu orang ya brow...
kreatif sekali ya mas,hehe itu di jakarta selatan ya?? pertamini ini keliatannya unik dan menarik :)
unik dan menarik perhatian konsumen pastinya dengan tampilan seperti itu
memang kreatif (y)
Posting Komentar