Sekarang Hari ABRI kan? Saya jadi
ingat waktu kecil pernah ingin jadi ABRI atau TNI. Waktu itu saya masih di sekolah
dasar, seingat saya orang tua yang membuat atau membangun rasa ingin itu. Pada saat
itu saya sudah tahu berapa tinggimya seseorang yang bisa jadi tentara, akan
bagaimana dan bagaimana tugas dan kerjanya. Di keluarga saya tak ada yang jadi
tentara, mungkin karena Pak Kamto –seorang tentara—yang pernah ngekos di rumah Mbah saya yang pastinya
tampangnya gagah sehingga ada harapan dari orang tua saya bisa seperti itu.
Tapi, ketika mulai esempe entah
mengapa tak pernah ada keinginan sama sekali menjadi tentara. Semenjak membaca Lupus-nya Hilman Hariwijaya, sosok yang tidak
pantas sama sekali jadi tentara itu membuat segalanya menjadi berubah. Mulai saat itu rambut
saya jarang dicukur, kalau dihutung cukur setahun dua kali, itu pun didahului
potong asal-asalan oleh Pak Guru. Semua berlanjut sampai masa esema, gaya saya
masih Lupus dan terkenal sebagai Lupus Njengat.
Melewati masa ketika tentara sering
dihujat—pada masa awal reformasi tentara karena sering berhadapan dengan
demonstran citranya jadi anjlok—pada saat itu saya sudah tak tertarik dengan
mereka. Bahkan pada masa sebelum itu saya sudah menolak ketika ada saudara yang
staf di Kostrad menawari masuk Angkatan Udara. Juga saya sampai tidak habis pikir
ketika ada teman sekolah yang orang tuanya sampai menjual apa saja demi biaya
bolak-balik mendaftar jadi tentara dan gagal.
Tapi saya tak pernah punya rasa benci
pada tentara, sebagaimana saya sering muak pada satpam. Tentara walau banyak
yang lagak lagunya menyebalkan, saya masih bisa menyenangi mereka—mungkin karena
saya sering menonton film perang. Tapi sejarah juga mencatat tentara kita tidak
berjarak dengan rakyat. Saya masih ingat dulu ada AMD (ABRI Masuk Desa) yang
selama beberapa waktu tentara bahu-membahu bersama warga mengerjakan banyak
hal, dan pada masa perang kemerdekaan pun tentara dibantu rakyat melawan Belanda.
Kini saat ada banyak bencana, ABRI
atau TNI nyata sekali manfaatnya bagi kita. Dan sekarang kembali diperingati
hari jadi Tentara Nasional Indonesia, saya ucapkan Dirgahayu TNI ke 73, tetaplah
perkasa. Hidup TNI, hidup ABRI.
4 komentar:
Ahahaha sama mas, aku juga dulu pengen jadi tentara. Tapi lebih ke angkatan laut atau udara, cuma apalah daya fisik jadi halangan. BTW ada apa nih sama satpam kalo boleh tau? Hehe
Hidup dan jayalah ABRI
Semoga jaya selalu ya
Chusniargi: ssst jangan di sini ngomongnya
Tomo: jaya raya
Nathalia: oye
Posting Komentar