Senin, 31 Desember 2018

TAHUN BARU LAGI


Tak ada acara bakar-bakaran malam ini.  Padahal suasananya mendukung, malam pergantian tahun dengan gerimis yang datang dan pergi, jauh dari keriuhan menanti saat bergantinya tahun pastinya lebih berkesan. Di Jakarta yang suasana pergantian tahun selalu dirayakan dengan meriah, bagi mereka yang tidak senang dengan hiruk pikuk jalan raya biasanya menyongsong datangnya tahun baru dengan berkumpul bersama teman-teman atau keluarga bakar-bakar ikan atau ayam. Di desa yang jauh dari tempat keramaian, acara tahun baruan memang sepi-sepi saja, tapi bakar-bakar sepertinya ada, aromanya tercium walau tak tahu ada di mana sumbernya.


Tak ada tradisi merayakan tahun baru di desa atau di keluarga kami, tapi saya sejak esempe sudah rutin mengikuti acara pergantian tahun di layar televisi yang selalu meriah. Saya pikir kalau sekarang menonton acara televisi di teras rumah sambil bakar-bakar ikan di halaman pasti asyik, apa salahnya kan? Tapi tahun baru atau tahun lama memang bukan urusan orang desa. Apalagi musim hujan adalah musimnya orang-orang desa sibuk bekerja, tidur sore jelas lebih berharga.

Hasil gambar untuk TAHUN BARU
gambarnya bagus ya? 
Bagi mereka yang hidupnya penuh dengan target-target dan pencapaian-pencpaian, awal dan akhir tahun bisa saja penting. Awal tahun saat untuk menetapkan target dan akhir tahun menghitung pencapaiannya, hasil yang memuaskan wajar saja dirayakan dengan kemeriahan. Dan soal target dan pencapaian bisa jadi bukan tentang orang desa dan orang kota, tapi kultur kota yang cenderung sibuk memungkinkan munculnya kemeriahan dan hura-hura sebagai pelampiasan. Orang desa? Mungkin belum masanya.

Di desa dengan suasana tenang sebenarnya lebih pas untuk melepas tahun lama dan menyambut tahun baru. Sambil menunggu datangnya kantuk, merenungi hari-hari yang telah berlalu, mengingat dan menyadari kesalahan-kesalahan, momentum yang tepat untuk memperbaiki diri  kata mereka para tukang motifator. Dan saya juga ingin memperbaiki diri, tapi kalau sudah merenung biasanya langsung ngantuk dan harapannya hanya memperbaiki mimpi. Selamat tahun baru 2019 saja lah.



2 komentar:

Kresnoadi DH mengatakan...

Wah iya. Enaknya sih kalo di tempat sepi gitu main ke alun-alun. Duduk sambil ngopi ngeliatin orang-orang seliweran. Gue malah kemaren tahun baru... tidur. :')

Himawan Sant mengatakan...

Ngerasain suasana sepi adem di desa juga hingar bingarnya pesta pergantian tahun baru udah pernah kurasakan.
Tidur pulas dirumah saat tahun baru juga sudah :)

Menurutku sama saja kok hehehe