Hari Minggu kemarin saya mendengar
cerita tentang keponakan yang masih kanak-kanak dimarahi ibunya karena telah
menghabiskan uang empat puluh ribu di tempat pemancingan dan hanya membawa
empat ekor ikan ketika pulang. Mungkin ibunya berpikir, kalau sekedar ingin
makan ikan dengan uang empat puluh ribu itu bisa dapat lebih banyak dan ikan
yang lebih enak dimakan. Yah, Ibu Jaman Now
mana tahu enaknya mancing. Di zaman ketika sungai kian sempit dan dangkal
karena isinya sampah, mancing sudah tidak lagi jadi kegiatan yang lumrah. Mancing
hanya dilakukan oleh mereka para tukang mancing, di tempat yang biasa untuk mancing
tentu saja.
Mancing di tempat pemancingan dengan
membayar saat masuk lalu harus membayar lagi ketika pulang membawa hasil pancingan
sudah pasti berbeda nilainya dengan orang yang pergi mancing untuk mencari ikan
seperti yang dilakukan pada masa lalu. Mana
yang lebih baik, dikembalikan kepada pelakunya. Saya juga suka mancing karena mancing
sudah jadi kesenangan semenjak baru melek dunia ( ada saluran air di bagian
depan dan samping rumah masa kecil saya, ada banyak ikan dan orang mancing di sana
setiap hari ketika tidak sedang kering), tapi mancing dengan membayar saya yakin
tak akan melakukannya.
Di musim hujan ini sugai-sungai
sedang banjir, pada masa lalu di saluran-saluran air yang menyusuri kampung-kampung
pada siang bahkan malam hari di musim seperti ini tak pernah sepi dari
pemancing. Tak selalu dapat ikan memang, tapi kami dari anak-anak sampai orang
tua senang melakukannya walau dikerubuti nyamuk, ditemani kotoran manusia yang
membisu di air yang tenang bahkan tak takut dengan ular yang pada masa itu
masih mudah dijumpai. Kegemaran memancing saya alami pada masa kecil, entah apa
motifasinya waktu itu, saya bahkan sering sampai hujan-hujanan menunggu
datangnya ikan bernasib sial atau pergi jauh ke sungai-sungai yang tak ada orang
memancing di sana.
Dan sudah lama sekali saya tak mancing,
sekarang ingat mancing karena mendengar cerita keponakan itu dan rasanya ingin mancing
lagi. Empat tahun lalu memang pernah diajak seorang teman ke tambak ikan milik
orang tuanya dan sempat mancing di sana. Duduk diam menunggu sambil baca buku
dari hape atau tat tit tut bikin status tentang pemilu di media sosial sambil sebentar-sebentar melirik joran rasanya
bisa dicoba lagi mumpung sungai masih banjir, cuma di sungai yang mana dan siapa yang mau
menemani?
1 komentar:
Buat penyuka mancing saat kailnya dapet ikan .. sensasinya pasti senang banget ya.
Sayangnya kok aku tuh belum pernah sekalipun berhasil dapat ikan ..., ujung-ujungnya beli ikan matang hahaha :D
Posting Komentar